BY. NANI CAHYANI
Hari ini adalah day 2 mengikuti pelatihan, imajinasi dan kemampuan penalaran terus serta merta tercerahkan oleh pemateri-pemateri handal. Pengarahan dan penjelasan tentang apa sebenarnya seorang dosen memberi nuansa lain dalam berfikir logis. Menjadi dosen menuntut kesiapan pengetahuan, mampu mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan, memahami dunia sibernetik, dan dapat bermitra dengan mahasiswa, yang menitik beratkan pada pembelajaran secara
dewasa harus teraplikasikan.
Penjelasan prof tentang dunia akademik seperti mengisyaratkan bahwa pendidikan merupakan proses yang terus berkelanjutan. Semua tahapan pelatihan dengan senang hati kuikuti tak ada yang lebih membahagiakan untukku saat ilmu pengetahuan bersanding dengan elok dalam long term memoriku.
Ada sesi ketika semua teori telah diberikan tibalah saatnya aplikasi dari teori-teori yang telah di ajarkan, sedikit micro teaching deg deg an juga karena harus siap memberi penjelasan yang menarik, padat dan singkat dengan audiens para dosen-dosen muda dari jurusan-jurusan yang berbeda. Sahabatku ibu Sanaria memberanikan diri membuka micro teaching perform kemampuan mengajarnya. Lucu juga karena saat dia tampil perasaanku yang justru nervous, apa karena dia mewakili Prog Studi bahasa Inggris atau karena buatku seorang sahabat harus ku dukung bagaimanapun caranya.
Usai micro teaching, kamipun dia arahkan membuat GBPP dan SAP. Pengarahan dari Prof adalah titik bening yang indah untuk belajar. Pelatihan pekerti menyisakan kenangan indah minum the bareng, sedikit kue kecil dan bercanda dengan rekan-rekan dosen yang lain. Ah… keakraban mengalir natural dengan sendirinya, mengenal ibu Ni’ma, ibu rininta, pak faharudin dan rekan-reka dosen yang lainnya. Moga suatu ketika akan terulang lagi pelatihan pekerti yang menyenangkan
Tulisan ini hadir teruntuk Prof, Ansar, Prof Guntur, Prof Matalatta, ibu Dr. Eliza dan rekan rekan dosen muda Unidayan Baubau. Terima kasih banyak…
Baubau, 12 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar