aku memulai mimpiku disini, mencintai imajinasiku, memainkan semua hasratku menulis seakan-aku hanya aku dan tulisan-tulisan. Merasakan pengetahuan menjalari fikiranku lantas diam dialtar takjub pada benakku dan kata-kata indah yang terus berkelindan.. merawat masa dengan karya
Sabtu, 07 Mei 2011
KERAJAAN DAN REPUBLIK
Seiring berjalannya waktu segala hal dapat berubah dengan instant bahkan opini dan pandangan akan ideologi pun dapat berubah dengan cepat. Satu hal yang terkadang tidak terbersit dalam pemikiran kita di Zaman yang serba modern ini namun kita semua masih menyukai cerita cerita dongeng.. ya mungkin cerita Prince William Kate Middlenton adalah contoh betapa kita semua selalu menganggap bahwa mimpi akan negeri antah berantah di kayangan ada di zaman sekarang walau dengan kemasan kerajaan Inggris.
Yup... Banyak keuntungan dari penyatuan pasangan Royal Wedding di Inggris ini. Ekonomi Inggris menggeliat segala pernak pernik yang berbau pernikahan bangsawan Inggris ini laris manis dimana mana, media massa terus mempublikasikan pernikahan bersejarah Abad ini dengan bahasa yang merajuk hingga semua mata dunia tertuju pada kerajaan Inggris. Satu hal yang terlintas di benakku betapa hebatnya Monarki di Inggris hingga semua belahan dunia terhipnotis olehnya, berapa banyak dana untuk satu pernikahan kerajaan. Yaaa, mungkin kecintaan rakyat Inggris pada raja dan ratu mereka teramat sangat hingga kecintaan mereka di perlihatkan saat menggelar tenda tenda jauh hari sebelum pernikahan kerajaan berlangsung hanya untuk menyaksikan Pernikahan Spetakular Abad ini.
Cerita Cinderela.... seolah kertun yang menghibur kita pada masa kanak kanak terulang dengan versi yang berbeda dan Cinderela itu adalah Kate Middlenton.. seorang yang berasal dari keluarga menengah bisa menjadi bagian dari kerajaan Inggris, betapa terkadang kesabaran mungkin jawaban dari seorang Kate Middlenton untuk menaklukan hati seorang pangeran Inggris.
Kerajaan mungkin jawaban yang tepat untuk persoalan yang dihadapi oleh ini. Bangsa kita yang sebenarnya sebelumnya adalah kerajaan kerajaan kecil yang tersohor dan berjaya pada masanya, jika bisa sekilas kita flashback di masa itu kejayaan Majapahit, Sriwijaya, dan yang terlupakan Kerajaan Buton. Pasa masa itu masyarakat hidup harmonis,mengagungkan Sultan dan Raja pada posisi teratas. Rasa sayang dan patuh pada Sultan ataupun Raja menjadi hal yang Sakral. Fakta tentang keagungan seorang Sultan masih terlihat pada bekas bekas sejarah yang di tingggalkannya. Mungkin Republik ini harus coba menempatkan masyarakat pada tingkat teratas hingga mereka dapat ditempatkan pula pada posisi sebagaimana mestinya mereka. Ada banyak pemimpin di Negri ini tapi tidaklah mudah mencari Tokoh karena dua kata tersebut kalau ditilik artinya secara lexical dan harfiah berbeda.
Di republik history tentang kerajaan yang lampau selalu dianggap sebagai rumor untuk membandingkan antara modernisasi dan kerajaan banyak filosofi yang di anggap sebagai mitos dalam menjalankan sistem pemerintahan dengankata lain bahwa sistem kerajaan adalah pemerintahan yang sangat diktator sehingga tidak dapat mewakili aspirasi masyrakat, namun aplikasi yang terjadi di republik ini kroni-kroni kerajaan yang merajalela dengan bahasa modernnya yaitu kolusi dan nepotisme dua kata yang takkan dapat di hilangkan sepanjang republik ini masih selalu berbentur dengan kepentingan – kepentingan yang mengatatsnamakan demokrasi tetapi sebenarnya yang terjadi adalah radikalisme kerajaan kuno.
Mengatasnamakan apapun kiranya, Kerajaan dan Republik adalah dua hal yang sangat identik dan terkait dengan pencitraan pengabdian pada rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar