Rabu, 27 Mei 2009

Kekuasaan



Dalam ajaran leluhur kami di Buton, jabatan dalam struktur kemasyarakatan/ pemerintahan bukanlah “diduduki” sebagaimana yang rutin kita dengar kini, mengibaratkan sebuah jabatan seumpama kursi yang dengan leluasa dapat diduduki penguasa atau mereka yang menjadi pejabat.
Jabatan dalam tradisi Buton klasik dimaknai sebagai amanah yang “dipikul” dan “dipangku” sehingga beban perjalanan pejabat atau mereka yang diamanahi kuasa tentu akan semakin berat. Pahaman seperti itu menoreh suatu model mental bahwa kesempatan berkuasa dipandang sebagai kesempatan terhormat untuk melayani sesama dan bersenyawa dengan prinsip-prinsip alam semesta yang jujur ikhlas memberi .
Kekuasaan serupa dengan beban berat yang menuntut pertanggungjawaban kemanusiaan yang tidak main-main.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar