aku memulai mimpiku disini, mencintai imajinasiku, memainkan semua hasratku menulis seakan-aku hanya aku dan tulisan-tulisan. Merasakan pengetahuan menjalari fikiranku lantas diam dialtar takjub pada benakku dan kata-kata indah yang terus berkelindan.. merawat masa dengan karya
Senin, 18 Mei 2009
Sebuah pertanyaan
Selain Antasari, Manohara, kisah para artis; layar kaca TV kini lebih terfokus pada proses pencapresan menuju RI-1. Penting untuk dikritisi bahwa apakah dengan pergantian presiden memberi makna atau stimulus bagi percepatan pembangunan di Pulau Buton, Muna dan sekitarnya (Bau-Bau, Kab.Buton, Kab.Muna, Wakatobi, Buton Utara dan Bombana). Atau boleh jadi memang kawasan ini dipandang “tak berpengaruh” dalam konstalasi perebutan kursi RI-1 karena disamping memang jumlah penduduk yang tidak seberapa bila dibanding Jawa Timur atau Jawa Barat misalnya, jadi tak akan membawa perubahan berarti untuk mendongkrak suara, atau mungkin juga karena kawasan ini tak memiliki sumberdaya manusia. Di tingkat nasional, kita tidak memiliki tokoh, beda misalnya Sulawesi Selatan yang punya segudang stok tokoh yang piawai di berbagai bidang.
Jadi tak perlu heran jika sewaktu menjabat sebagai Presiden maupun Wapres pasca reformasi, tak satupun dari mereka yang pernah secara serius menyebut kawasan ini dalam pidato-pidatonya, juga tak satupun yang pernah berkunjung secara resmi ke Bau-Bau, Raha atau Wakatobi.
Kita dipandang tak penting olehnya itu kita mesti bersatu dan membangun diri kita. Jangan berharap terlalu tinggi pada siapapun, entah itu SBY, Megawati atau Jusuf Kalla. Sebab jangankan untuk membangun Buton, Muna dan sekitarnya, berkunjung pun mereka enggan, padahal setidaknya dengan mengunjungi sebuah daerah, mereka dapat melihat langsung bagaimana dinamika masyarakat di daerah tsb.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar