aku memulai mimpiku disini, mencintai imajinasiku, memainkan semua hasratku menulis seakan-aku hanya aku dan tulisan-tulisan. Merasakan pengetahuan menjalari fikiranku lantas diam dialtar takjub pada benakku dan kata-kata indah yang terus berkelindan.. merawat masa dengan karya
Sabtu, 27 September 2008
La Ode Boha
Mungkin bila dilakukan survey kecil-kecilan pada masyarakat Kota Bau-Bau, apakah yang ada dalam pikiran mereka ketika disebut kata La Ode Boha?
Hasilnya kira-kira bahwa La Ode Boha adalah daerah “rawan”, texas, orang mesti berhati-hati saat melewati wilayah itu. Singkatnya Jalan La Ode Boha menjadi pertanda dari sekelompok anak muda yang ‘temperamen’, dengan solidaritas kelompok yang lumayan kohesif sebagai cara menjalani hidup. Gambaran seperti itu muncul, tak sepenuhnya keliru; itu jika kita meneropong sejumlah ‘peristiwa kekerasan’ yang terjadi di sekitar jalan ini atau paling tidak melibatkan anak-anak La Ode Boha. Bahkan ada yang mempelesetkan La Ode Boha sebagai ’Koboha’(berdentum keras).
Di zaman orde baru, jalan ini rusak parah, pada ujung jalan terdapat kubangan besar yang di musim penghujan, akan menjelma seperti kolam renang buatan bagi anak-anak, yang berisi air comberan. Di masa Walikota sekarang, baru terlihat perbaikan fisik yang berarti.
Kalau tak salah, Jalan La Ode Boha mulai ramai dengan rumah sekitar tahun 80-an, menurut penuturan kakek, dahulunya hanya ada beberapa rumah yang bisa dihitung jari berada di jalan ini, sekitar tahun 1975-an, barangkali tak lebih dari 8 rumah, sisanya menjadi kebun jagung dan ubi bagi warga yang berminat mengolah tanah.
La ode Boha perlahan menjadi padat di tahun 1990-an, dan sejumlah peristiwa yang terjadi di La Ode Boha, seingat penulis berlangsung antara tahun 80 hingga 90-an.
Selepas tahun 2000, tetap ada gesekan-gesekan, hanya saja belum semasif tahun-tahun sebelumnya. Memang sih, tetap dijumpai juga sederet letupan dalam interaksi anak-anak La Ode Boha baik sesamanya maupun dengan anak muda dari area lain, namun kesannya sedikit terkendali. Boleh jadi karena secara sosiologis telah terjadi pergeseran, dimana anak-anak muda yang dahulunya menjadi ‘pemain’ utama, telah menikah, punya anak, bekerja dan melakoni peran-peran tertentu sebagai anggota masyarakat secara wajar. Saya pikir, pada kasus La Ode Boha, tak terjadi pewarisan sifat kolektif dari anak muda terdahulu kepada yang baru,yang ada mungkin beberapa anak muda yang sedang mencari identitas, menoreh tafsir atas gejala sosial dan mencoba menempatkan diri dalam pola pergaulan dengan masyarakat sekitar.
Kita tak ingin jatuh pada pengecaman berlebihan atau menyalahkan tanpa solusi. Jika sekiranya mereka dapat diberdayakan pada kegiatan yang sesuai dengan minat, dorongan sosiopsikologis sesuai umurnya, dengan tetap mempertimbangkan persoalan kultural, dalam arti; memberi tempat bagi kreatifitas anak muda di tengah Kota Bau-Bau yang tengah berubah menjadi lebih maju dan beradab. Formula seperti itu sepatutnya dipromosikan dan dipraktekkan; itu jika kita ingin berbuat adil bagi masa depan kampung tercinta dan generasi muda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
La Ode Boha adalah seorang pahlawan daerah yang pernah menentang kekuasaan dan kezaliman Belanda di tanah Wolio.
BalasHapusSalam kenal
Anon Kuncoro W.
http://www.palagimata.com/blog/anonkuncoro
iya, La Ode Boha adalah pejuang yg tangguh, setangguh namanya
BalasHapus