Kamis, 25 September 2008

B e l a n j a





Berkunjung ke pasar mana saja menjelang hari raya; baik pasar tradisional maupun ke swalayan-swalayan modern, akan ditemui pemandangan yang berbeda dari biasa. Ada peningkatan jumlah pengunjung/ pembeli, orang rela berdesakkan demi mendapatkan bahan belanjaan tertentu.
Lazim diketahui bila konsumsi masyarakat kita melejit pada hari-hari sebelum lebaran. Lalu apa yang dapat kita tarik dari situ, apakah memang bahwa lebaran senantiasa dekat dengan belanja pakaian baru dan melengkapi koleksi kue-kue yang akan disuguhkan pada sanak kerabat di hari raya nanti?
Kiranya yang mendesak diperbaharui ulang adalah semangat kebatinan kita untuk terus memberi arti pada esensi ber-hari raya, pada cara kita membelanjakan kekuatan jiwa kita pada nilai-nilai ketulusan; tulus beribadah dan tulus berhubungan dengan manusia sesama; ini terasa kian penting mengingat pola interaksi manusia kini, baik dengan 'panggilan' spirit Ilahiah yang terus menggedor nurani maupun dengan cara kita bermasyarakat, terkesan mengarah pada "disequilibrium",semakin menuju titik kritis yang memiriskan.
Walhasil semoga saja, setelah ditempa Ramadhan tahun ini, akan membuat kita semua semakin tercerahkan. Amien...
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H, Mohon Maaf Lahir Dan Bathin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar