By. Nani Cahyani
Setiap
perjalanan panjang hidup mengajarkan banyak hal tentang jujur, kesederhanaan,
kebahagiaan dan kesedihan. Tiap tahapan hidup adalah proses yang haruslah dijalani. Saya hanya satu dari sekian
juta umat manusia yang mungkin malam ini menghadapi masalah yang sama denganku,
nervous mengingat hari ujian hasil dalam dunia kademik gelar adalah prestius
tersendiri namun bebannya tidaklah mudah karena semua disertai dengan tanggung
jawab dan dunia akademik sesungguhnya ada setelah menamatkan studi.. ya dunia
ketika orang-orang meyakini pengetahuanmu telah berlebih semua kemestian yang
disertaai dengan akhlak yang mendewasakan jiwa. Teringat pada ucapan salah satu
sahabatku ketika perjuangan itu dimulai dengan naik turun tangga atau perasaan
gundah karena ACC belum didapat menurutnya “S2
bukan hanya men S2 kan kemampuan berfikir tapi juga jiwa”. Pendapat seorang
sahabat yang akupun membenarkan masih menurutnya mahasiswa ketika tahap akhir
pasti berjuang untuk kata ACC untuk ujian.
Menilik
perjalanan awalku sebelum memutuskan melanjutkan studi S2, adalah proses
berfikir yang tidaklah mudah karena segala kenyamanan hidup ditanah kelahiran
ku harus jauh jauh kutepiskan. Studi S2 harus kujalani untuk menunjang
profesiku sebagai dosen, melanjutkan pendidikan adalah wajib bahkan gelar
akademik sekurang-kurangnya adalah doktor, jadi kewajiban untuk melanjutkan
studi adalah kemutlakan. Unhas adalah universitas yang kutuju, studi
diuniversitas Hasanuddin adalah kebanggan buatku karena tidaklah mudah diterima
diuniversitas yang terbesar dikawasan Indonesia timur. Diuniversitas ini aku
benar benar mendapatkan pengetahuan yang sesuai dengan interestku, education.
Kedisiplinan, perjuangan, kebersamaan terjalin bersama kawan-kawan yang sama
sama mengambil studi S2 bahasa inggris.
Mencintai
pengetahuan dengan sepenuh hati adalah kebahagiaan tersendiri buatku, betapa
tidak pengetahuan menjadikanku bijak untuk tidak menilai sesuatu bukan hanya berdasarkan
cara pandangku saja tapi selalu diikuti dengan rasa kedalaman hati, ya
mengingat ucapan sahabatku yang berucap “seperti
mengeja sebuah lukisan” aku memaknai ucapannya adalah tentang bagaimana
kita mesti paham tiap detail bagian terkecil agar sampai pada pemahaman yang
universal, proses memahami tidaklah mudah karena kita harus berada pada level
mengerti hingga akhirnya memahami.
Yaa, malam ini
saya baru saja menyelesaikan power point untuk presentasi penelitianku.
Kelelahan yang kuhadapi untuk dua hari berturut-turut berusaha menulis apa yang
ku mampui tentang pemahamanku, saya percaya bahwa kesuksesan adalah usaha yang
terus dan doa yang terus dan pendewasaan yang terus itulah kesuksesan. Altar
pengetahuan yang kelak kucintai karena menjadikanku sebagai manusia yang lebih
baik. Merindukan pengetahuan dan pengetahuan pun akan merindukanku, itulah
hubungan antara yang dicintai dan yang mencintai.
Malam ini saya
seperti menjadi pemikir yang pikirannya menjadi terang benderang ketika malam
karena malam adalah keheningan. Ketika semua refleksi lalu menghampiriku saya
melalui prosesku sendiri bergerak dengan perjuanganku, mempercayai bahwa tiap
mimpi tidak akan pernah sia-sia, jika salah pernah menghampiriku saya hanya
manusia yang penuh khilaf dan bahkan sampai kapanpun, jika akhirnya ikatan yang
disatukan pun berakhir toh saya akan terus berjalan karena hidup adalah
perjalanan proses yang indah yang mempertemukan kita dengan orang-orang
istimewa dari-NYA untuk terus belajar..
Tulisan ini
hadir setelah menyelesaikan power point untuk presentasi ujian hasil
penelitian, merindukan pembicaraan intimku dengan tulisan, semoga selalu ada
kemudahan setelah perjuangan panjang.
Langit
Makassar, 9 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar