Minggu, 08 Juni 2014

GANDARA DAN SALVANA: NEGERI SERIBU DAMAI


By. Nani Cahyani
            Konon disebuah pelataran langit yang tinggi bertahta makhluk yang terasingkan berabad-abad lamanya dari negeri seribu damai, negeri yang sungai-sungainya mengalir air yang berwarna biru bening mengkilat yang berasal dari satu mata air batu yang dijaga seribu tentara dewa kebaikan. Penduduk negeri seribu damai punya satu kegiatan rutin ditiap harinya setiap pagi mereka selalu menanam satu bunga kebaikan disekitar sungai biru bening, mereka percaya bahwa bunga adalah Simbol kebaikan yang akan terus tumbuh harum meski musim membuatnya layu. Setiap saatnya keceriaan menjadi hal yang terlihat di negeri seribu damai semua yang disentuh dengan hati dinegeri ini akan terlihat indah karena tiap orang dinegeri ini berhati mulia dan tulus, kebaikan kebaikan seperti tercurah dari tiap arah, dinegeri ini tiap orang dapat terbang sejauh yang mreka inginkan karena negeri ini terbungkus magic kebaikan dari dewa kebaikan. Bangunan-bangunan rumah dinegeri seribu damaipun unik berwarna hijau yang lembut dan setapak-setapaknya berwarna kecoklatan dengan kerikil kerikil kecil yang menghiasinya tiap wajah selalu berseri seri tidak ada kecemburuan, tidak ada keserakahan, tidak ada ambisi yang ada hanya hati hati yang penuh kebaikan..iya negeri seribu damai berada ditempat yang tak terjangkau oleh siapapun, negeri yang berdampingan dengan negeri manusia hanya manusia yang berhati baik dan tak ada setitik noda keburukan dihati mereka yang bisa melihat negeri ini.
            Dinegeri manusia ada panas dan terik yang berganti dan terkadang hujan deras menjadi tamu yang bertandang ditiap saat dinegeri manusia, dihari ketika hujan seperti tercurah sebanyak banyaknya dari langitpecah tangis anak manusia yang begitu rupawan, namun wajah orang-orang disekitarnya tidaklah demikian mereka malah menunjukkan wajah kekwatiran berlebih dan ketakutan yang sperti terpancar dari wajah mereka, hingga salah satu dari mereka pun berkata “ini generasi kelima Gandara yang wajahnya begitu rupawan”jawaban orang disampingnya “iya seharusnya wajah rupawan itu tak boleh terlahir”. Gandara adalah keturunan dewa iblis yang melanggar aturan jatuh cinta pada wanita keturunan dewa kebaikan yang berada dinegeri seribu damai, hingga pernikahan mereka telah menjadi cerita yang tak berkesudahan ditiap generasi dinegeri seribu damai dan negeri langit.Gandara adalah iblis yang berubah menjadi baik ketika jatuh cinta pada Salvana (puteri dewa kebaikan) pertautan keduanya menimbulkan kemurkaan penjuru semesta.Hingga tertulis dalam buku ajaib Dewa keburukan bahwa cinta keduanya tak akan kekal hingga generasi ke 5 Gandara jika lahir anak lelaki rupawan yang masih garis keturunan langsung Gandara dan Salvana maka tulisan dibuku ajaib akan hilang tapi kegelapan akan menyelimuti dunia manusia dan dunia seribu damai hingga bayi lelaki rupawan itu generasi kelima Gandara tak mewarisi sifat iblis Gandara, jika lelaki rupawan itu mewarisi sifat kebaikan Salvana maka kemuliaan disemua sisi penjuru langit akan terang menguasai jagat.
            Gandara pada masa silam adalah putera dewa keburukan yang tak menyerupai apapun berwujud mengerikan dengan mulut yang selalu berlumuran darah melumat apa saja yang dihampirinya, mereguk darah sebagai tumbal mengekalkan kekuatan jahatnya, dengan kekuatan kejahatan Gandara bisa berada dimana saja yang dia inginkan mengarahkan setiap keinginannya pada kekuatan menguasai semesta, mengahambur magic keserakahan ditiap hati, membuat yang kuat menghancurkan yang lemah. Kekuatan Gandara tak tertandingi apapun bahkan para iblispun menyatukan kekuatan mereka tak akan mengalahkan kekuatan Gandara. Namun ada satu tempat yang teralarang untuk Gandara mendatangi tempat itu iya itulah negeri seribu damai, negeri dewa kebaikan.Dinegari itu Salvana Puteri Dewa kebaikan berada.Di hari dinegeri dewa iblis tanpa sengaja Gandara memasuki ruang perpustakaan ayahnya Dewa Keburukan.Perpustakaan dewa iblis bukanlah buku buku yang bersampul indah dan berbaris rapi tapi buku-buku dewa iblis berada di otak otak manusia yang berfungsi sebagai memori mereka, ruangan gelap itu penuh dengan teriakan teriakan manusia. Hingga Gandara tanpa sengaja ketika terbang diperpustakaan itu menabrak salah satu otak manusia, hingga memori itu menulis penjelasan dilangit-langit perpustakaan seperti ini: “Gandara, tidak diizinkan bertemu Salvana dinegeri seribu damai karena siapapun yang melihat Salvana akan berubah wujud menjadi kebaikan yuang berwajah rupawan”. Hingga tulisan itu hilang perlahan-lahan, Gandara dengan sedikit bingungpun berlalu dari perpustakaan ayahnya, menuju keujung langit negeri dewa iblis, matanya memandang kebawah disana ada warna biru keperakan bersinar terang dibawah sana. Disanalah negeri seribu damai yang magic kebaikan menyelimutinya sinar keperakan biru itu menyilaukan mata Gandara hingga sekujur tubuhnya berlelehan keringat yang berbau amis. Teriakan Gandara yang Jahat itu mengaum kencang diujung langit.Iya Gandara sangat tidak menyukai larangan karena larangan membuatnya tak bisa menunjukkan sisi kejahatannya menghancurkan apapun dengan naluri iblisnya.
            Ruang perpustakaan dewa iblis sebenarnya satu-satunya ruangan di istana iblis yang tidak boleh dimasuki oleh Gandara, namun semakin larangan itu terlarang keras justru keinginan untuk memasuki ruang terlarang itu semakin menggila dalam benak Gandara. Dalam luapan ambisi Gandara negeri seribu damai haruslah dihancurkan Gandara tak perduli dengan panasnya sinar pekat kebiruan magic kebaikan yang diberikan oleh dewa kebaikan. Gandara, iblis yang tak pernah bisa sendiri dalam kebingungannya dan ambisi yang tidak terkalahkan, sahabat-sahabatnya Xerik, putera dewa penghancur dan Kisli puteri dewa penggila, Dewa iblis yang eksentrik selalunya sebelum menghancurkan harus tertawa segila-gilanya karena baginya tawa menggelagar adalah kehebatannya. Sahabat-sahabat Gandara, menyarankan Gandara untuk mengikuti petunjuk buku otak yang berada diruang perpustakaan untuk menghindari negeri seribu damai. Namun Gandara, putera dewa iblis tak mengurungkan niatnya untuk melompat pada jalur waktu diujung langit negeri dewa iblis menuju negeri seribu damai.
            Teriakan Gandara memecah langit diujung negeri seribu damai ketika wujud putera dewa iblisnya seketika berubah wujud dan panas yang membakar kulit-kulitnya ketika melewati cahaya biru keperakan yang menyelimuti negeri seribu damai, wajah iblis Gandara berubah menjadi wajah lelaki rupawan yang menawan hati ketika tubuhnya jatuh tepat disungai biru ngarai yang menuju kelaut negeri seribu damai. Dewa kebaikan meneyelimuti negeri seribu damai dengan magic kebaikan namun dalam magicnya, dewa kebaikan membaca manteranya: “semua kejahatan dan keburukan yang melewati sinar biru keperakan ini akan hancur dan lebur tapi jika dihati siapapun iblis yang melewatinya jika dihatinya masih ada sisi kebaikan walau setitik wajah buruk iblis itu akan berubah kewujud asli hatinya yang baik”. Dalam kitab kebaikan dewa kebaikan dikatakan bahwa wujud apapun akan mengikuti wujud asli kebaikan didalam hatinya. Hal ini terjadi pada Gandara putera dewa iblis yang berubah menjadi sangat rupawan dengan wajahnya yang menarik dan tubuhnya yang sigap memancarkan keberanian, Gandara tak menyadari bahwa dalam dirinya kebaikan hatinya adalah Gandara menyayangi sahabat-sahabatnya Xerik dan Kisli.Kebaikan setitik dalam hati Gandara menyayangi sahabat-sahabatnya menjadikan wujud Gandara menjadi sangat rupawan. Sebelum Gandara begitu banyak iblis yang hancur dan mati saat melewati sinar biru magic kebaikan dewa kebaikan. Gandara satu-satunya Putera dewa iblis yang bisa melewati sinar biru keperakan magic dewa iblis bahakan berubah wujud dari wajah dewa iblis yang mngerikan menjadi wajah pemuda tampan yang menarik.
            Disungai yang mengarah kengarai menuju kelaut, Gandara berusaha meraih ranting-ranting pohon-pohon yang tumbuh didekat sungai, Gandarapun berhasil meraih satu akar phon yang cukup kuat yang tumbuh disungai setelah melewati arus yang cukup deras Gandarapun berhasil mencampai tepi, hingga menuju kedarat. Batin Gandara mengguman inikah negeri seribu damai, negeri yang semua sinar sangat menyenagkan saat sinar itu menyentuh kulitnya, Gandarapun berbalik menuju sungai mencari kayu yang cukup untuk menyokong tubuhnya berdiri tegap, setelah melewati sinar biru keperakan yang membakar kaki Gandara, membuatnya susah berjalan. Betapa kaget Gandara ketika melihat wajahnya berubah wujud menjadi laki laki yang rupawan bahkan berkali-kali air sungai diaduk Gandara untuk meyakinkan wajah itu bukan wajahnya, ketika air sungai tenang kemabali memantulkan wajah Gandara, putera dewa iblis itupun memancarkan kemarahannya dengan mengepal tangannya memukul air dan berteriak dengan kekuatan iblisnya namun kekuatan iblis itu hilang serta merta.
            Diseberang sungai terdengar nyanyian merdu yang membuat kemarahan Gandara seketika sirna, ada tarikan yang menyuruhnya menuju arah suara yang bernyanyi merdu, Gandarapun mencari pohon tinggi untuk mencari darimana sumber suara nan merdu yang menarik narik hatinya. Matanyapun tertuju pada sesosok wanita cantik yang berwajah sangat indah kecantikan yang teramat sempurna dimata Gandara.Suara merdu milik wanita yang bernyanyi diantara bunga-bunga yang tumbuh disekitar sungai biru negeri seribu damai.Nyanyian wanita itupun terhenti oleh panggilan seorang wanita setengah baya “Salvana, kita harus kembali keistana sebelum gelap, raja Terlp berpesan demikian”.Tanpa membantah sedikitpun Salvana pun menghentikan nyanyiannya dan mengikuti ibu setengah baya itu.Gandara yang sejak tadi menyaksikan pemandangan itu dari atas pohon tak berkedip sekalipun, dalam benak Gandara “wanita yang teramat sangat sempurna dengannya aku bisa menguasai segenap penjuru langit”.Istana negeri seribu damai dengan raja Terlp terguncang dengan laporan kunang-kunang cahaya penjaga yang mengatakan ada iblis yang jatuh kenegeri seribu damai namun tak hancur dan tak mati. Raja terlp sangat kwatir dengan keamanan negeri seribu damai, rajapun memerintahkan menambah beberapa menara gemuruh pemantau magic kebaikan yang bisa mendeteksi keberadaan iblis.
            Gandara yang selalu ditepi sungai biru, berusaha memulihkan kakinya yang sempat terbakar saat menerobos sinar biru keperakan. Hari ketika Gandara berada ditepi sungai duduk memandangi sungai  biru yang indah, tak disadari oleh Gandara sebagian dari dirinya berubah menjadi kebaikan. Gandara terkejut ketika, dia mendengar pertanyaan dari suara lembut wanita yang sangat dikenalnya wanita itu Salvana.Ketika membalikkan tubuhnya terlihat Salvana takjub pada wajauh rupawan Gandara yang mempesona jiwanya seketika, begitupun Gandara sosok sempurna itu tepat didepannya. Inilah batu keras yang rapuh karena cinta, inilah sinar matahari yang terik yang membakar rindu, inilah desir-desir indah yang mengalir disegenap penjuru jiwa keduanya, segenap penjuru semesta seakan terhenti oleh tautan mata keduanya.Gandara putera dewa iblis dan Salvana puteri dewa kebaikan….jatuh cinta bukan pada hasrat yang meluap-luap tapi pada perasaan damai yang terpancar dari hati keduanya.
            Negeri langit dewa iblispun guncang, dewa iblis mengetahui anaknya Gandara hilang menuju negeri seribu damai, otak kecil memori perpustakaannya hilang dan itu dikarenakan Gandara telah membuka memori 200 abad silam yang merekam kejadian dimasa depan dinegeri dewa iblis dan negeri seribu damai…

Bersambung….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar