Konon disebuah pelataran langit yang tinggi bertahta
makhluk yang terasingkan berabad-abad lamanya dari negeri seribu damai, negeri
yang sungai-sungainya mengalir air yang berwarna biru bening mengkilat yang
berasal dari satu mata air batu yang dijaga seribu tentara dewa kebaikan.
Penduduk negeri seribu damai punya satu kegiatan rutin ditiap harinya setiap
pagi mereka selalu menanam satu bunga kebaikan disekitar sungai biru bening,
mereka percaya bahwa bunga adalah Simbol kebaikan yang akan terus tumbuh harum
meski musim membuatnya layu. Setiap saatnya keceriaan menjadi hal yang terlihat
di negeri seribu damai semua yang disentuh dengan hati dinegeri ini akan
terlihat indah karena tiap orang dinegeri ini berhati mulia dan tulus, kebaikan
kebaikan seperti tercurah dari tiap arah, dinegeri ini tiap orang dapat terbang
sejauh yang mreka inginkan karena negeri ini terbungkus magic kebaikan dari
dewa kebaikan. Bangunan-bangunan rumah dinegeri seribu damaipun unik berwarna
hijau yang lembut dan setapak-setapaknya berwarna kecoklatan dengan kerikil
kerikil kecil yang menghiasinya tiap wajah selalu berseri seri tidak ada
kecemburuan, tidak ada keserakahan, tidak ada ambisi yang ada hanya hati hati
yang penuh kebaikan..iya negeri seribu damai berada ditempat yang tak
terjangkau oleh siapapun, negeri yang berdampingan dengan negeri manusia hanya
manusia yang berhati baik dan tak ada setitik noda keburukan dihati mereka yang
bisa melihat negeri ini.
Dinegeri manusia ada panas dan terik yang berganti dan
terkadang hujan deras menjadi tamu yang bertandang ditiap saat dinegeri
manusia, dihari ketika hujan seperti tercurah sebanyak banyaknya dari langitpecah
tangis anak manusia yang begitu rupawan, namun wajah orang-orang disekitarnya
tidaklah demikian mereka malah menunjukkan wajah kekwatiran berlebih dan
ketakutan yang sperti terpancar dari wajah mereka, hingga salah satu dari
mereka pun berkata “ini generasi kelima
Gandara yang wajahnya begitu rupawan”jawaban orang disampingnya “iya seharusnya wajah rupawan itu tak boleh
terlahir”. Gandara adalah keturunan dewa iblis yang melanggar aturan jatuh
cinta pada wanita keturunan dewa kebaikan yang berada dinegeri seribu damai,
hingga pernikahan mereka telah menjadi cerita yang tak berkesudahan ditiap
generasi dinegeri seribu damai dan negeri langit.Gandara adalah iblis yang
berubah menjadi baik ketika jatuh cinta pada Salvana (puteri dewa kebaikan)
pertautan keduanya menimbulkan kemurkaan penjuru semesta.Hingga tertulis dalam
buku ajaib Dewa keburukan bahwa cinta keduanya tak akan kekal hingga generasi
ke 5 Gandara jika lahir anak lelaki rupawan yang masih garis keturunan langsung
Gandara dan Salvana maka tulisan dibuku ajaib akan hilang tapi kegelapan akan
menyelimuti dunia manusia dan dunia seribu damai hingga bayi lelaki rupawan itu
generasi kelima Gandara tak mewarisi sifat iblis Gandara, jika lelaki rupawan
itu mewarisi sifat kebaikan Salvana maka kemuliaan disemua sisi penjuru langit
akan terang menguasai jagat.
Gandara pada masa silam adalah putera dewa keburukan yang
tak menyerupai apapun berwujud mengerikan dengan mulut yang selalu berlumuran
darah melumat apa saja yang dihampirinya, mereguk darah sebagai tumbal
mengekalkan kekuatan jahatnya, dengan kekuatan kejahatan Gandara bisa berada
dimana saja yang dia inginkan mengarahkan setiap keinginannya pada kekuatan
menguasai semesta, mengahambur magic keserakahan ditiap hati, membuat yang kuat
menghancurkan yang lemah. Kekuatan Gandara tak tertandingi apapun bahkan para
iblispun menyatukan kekuatan mereka tak akan mengalahkan kekuatan Gandara.
Namun ada satu tempat yang teralarang untuk Gandara mendatangi tempat itu iya
itulah negeri seribu damai, negeri dewa kebaikan.Dinegari itu Salvana Puteri
Dewa kebaikan berada.Di hari dinegeri dewa iblis tanpa sengaja Gandara memasuki
ruang perpustakaan ayahnya Dewa Keburukan.Perpustakaan dewa iblis bukanlah buku
buku yang bersampul indah dan berbaris rapi tapi buku-buku dewa iblis berada di
otak otak manusia yang berfungsi sebagai memori mereka, ruangan gelap itu penuh
dengan teriakan teriakan manusia. Hingga Gandara tanpa sengaja ketika terbang
diperpustakaan itu menabrak salah satu otak manusia, hingga memori itu menulis
penjelasan dilangit-langit perpustakaan seperti ini: “Gandara, tidak diizinkan bertemu Salvana dinegeri seribu damai karena
siapapun yang melihat Salvana akan berubah wujud menjadi kebaikan yuang
berwajah rupawan”. Hingga tulisan itu hilang perlahan-lahan, Gandara dengan
sedikit bingungpun berlalu dari perpustakaan ayahnya, menuju keujung langit negeri
dewa iblis, matanya memandang kebawah disana ada warna biru keperakan bersinar
terang dibawah sana. Disanalah negeri seribu damai yang magic kebaikan
menyelimutinya sinar keperakan biru itu menyilaukan mata Gandara hingga sekujur
tubuhnya berlelehan keringat yang berbau amis. Teriakan Gandara yang Jahat itu
mengaum kencang diujung langit.Iya Gandara sangat tidak menyukai larangan
karena larangan membuatnya tak bisa menunjukkan sisi kejahatannya menghancurkan
apapun dengan naluri iblisnya.
Ruang perpustakaan dewa iblis sebenarnya satu-satunya
ruangan di istana iblis yang tidak boleh dimasuki oleh Gandara, namun semakin
larangan itu terlarang keras justru keinginan untuk memasuki ruang terlarang
itu semakin menggila dalam benak Gandara. Dalam luapan ambisi Gandara negeri
seribu damai haruslah dihancurkan Gandara tak perduli dengan panasnya sinar
pekat kebiruan magic kebaikan yang diberikan oleh dewa kebaikan. Gandara, iblis
yang tak pernah bisa sendiri dalam kebingungannya dan ambisi yang tidak
terkalahkan, sahabat-sahabatnya Xerik, putera dewa penghancur dan Kisli puteri
dewa penggila, Dewa iblis yang eksentrik selalunya sebelum menghancurkan harus
tertawa segila-gilanya karena baginya tawa menggelagar adalah kehebatannya.
Sahabat-sahabat Gandara, menyarankan Gandara untuk mengikuti petunjuk buku otak
yang berada diruang perpustakaan untuk menghindari negeri seribu damai. Namun
Gandara, putera dewa iblis tak mengurungkan niatnya untuk melompat pada jalur
waktu diujung langit negeri dewa iblis menuju negeri seribu damai.
Teriakan Gandara memecah langit diujung negeri seribu
damai ketika wujud putera dewa iblisnya seketika berubah wujud dan panas yang
membakar kulit-kulitnya ketika melewati cahaya biru keperakan yang menyelimuti
negeri seribu damai, wajah iblis Gandara berubah menjadi wajah lelaki rupawan
yang menawan hati ketika tubuhnya jatuh tepat disungai biru ngarai yang menuju
kelaut negeri seribu damai. Dewa kebaikan meneyelimuti negeri seribu damai
dengan magic kebaikan namun dalam magicnya, dewa kebaikan membaca manteranya: “semua kejahatan dan keburukan yang melewati
sinar biru keperakan ini akan hancur dan lebur tapi jika dihati siapapun iblis
yang melewatinya jika dihatinya masih ada sisi kebaikan walau setitik wajah
buruk iblis itu akan berubah kewujud asli hatinya yang baik”. Dalam kitab
kebaikan dewa kebaikan dikatakan bahwa wujud apapun akan mengikuti wujud asli
kebaikan didalam hatinya. Hal ini terjadi pada Gandara putera dewa iblis yang
berubah menjadi sangat rupawan dengan wajahnya yang menarik dan tubuhnya yang
sigap memancarkan keberanian, Gandara tak menyadari bahwa dalam dirinya
kebaikan hatinya adalah Gandara menyayangi sahabat-sahabatnya Xerik dan
Kisli.Kebaikan setitik dalam hati Gandara menyayangi sahabat-sahabatnya
menjadikan wujud Gandara menjadi sangat rupawan. Sebelum Gandara begitu banyak
iblis yang hancur dan mati saat melewati sinar biru magic kebaikan dewa
kebaikan. Gandara satu-satunya Putera dewa iblis yang bisa melewati sinar biru
keperakan magic dewa iblis bahakan berubah wujud dari wajah dewa iblis yang
mngerikan menjadi wajah pemuda tampan yang menarik.
Disungai yang mengarah kengarai menuju kelaut, Gandara
berusaha meraih ranting-ranting pohon-pohon yang tumbuh didekat sungai,
Gandarapun berhasil meraih satu akar phon yang cukup kuat yang tumbuh disungai
setelah melewati arus yang cukup deras Gandarapun berhasil mencampai tepi,
hingga menuju kedarat. Batin Gandara mengguman inikah negeri seribu damai,
negeri yang semua sinar sangat menyenagkan saat sinar itu menyentuh kulitnya,
Gandarapun berbalik menuju sungai mencari kayu yang cukup untuk menyokong
tubuhnya berdiri tegap, setelah melewati sinar biru keperakan yang membakar
kaki Gandara, membuatnya susah berjalan. Betapa kaget Gandara ketika melihat
wajahnya berubah wujud menjadi laki laki yang rupawan bahkan berkali-kali air
sungai diaduk Gandara untuk meyakinkan wajah itu bukan wajahnya, ketika air
sungai tenang kemabali memantulkan wajah Gandara, putera dewa iblis itupun
memancarkan kemarahannya dengan mengepal tangannya memukul air dan berteriak
dengan kekuatan iblisnya namun kekuatan iblis itu hilang serta merta.
Diseberang sungai terdengar nyanyian merdu yang membuat
kemarahan Gandara seketika sirna, ada tarikan yang menyuruhnya menuju arah
suara yang bernyanyi merdu, Gandarapun mencari pohon tinggi untuk mencari
darimana sumber suara nan merdu yang menarik narik hatinya. Matanyapun tertuju
pada sesosok wanita cantik yang berwajah sangat indah kecantikan yang teramat
sempurna dimata Gandara.Suara merdu milik wanita yang bernyanyi diantara
bunga-bunga yang tumbuh disekitar sungai biru negeri seribu damai.Nyanyian
wanita itupun terhenti oleh panggilan seorang wanita setengah baya “Salvana, kita harus kembali keistana
sebelum gelap, raja Terlp berpesan demikian”.Tanpa membantah sedikitpun
Salvana pun menghentikan nyanyiannya dan mengikuti ibu setengah baya
itu.Gandara yang sejak tadi menyaksikan pemandangan itu dari atas pohon tak
berkedip sekalipun, dalam benak Gandara “wanita
yang teramat sangat sempurna dengannya aku bisa menguasai segenap penjuru
langit”.Istana negeri seribu damai dengan raja Terlp terguncang dengan
laporan kunang-kunang cahaya penjaga yang mengatakan ada iblis yang jatuh
kenegeri seribu damai namun tak hancur dan tak mati. Raja terlp sangat kwatir
dengan keamanan negeri seribu damai, rajapun memerintahkan menambah beberapa
menara gemuruh pemantau magic kebaikan yang bisa mendeteksi keberadaan iblis.
Gandara yang selalu ditepi sungai biru, berusaha
memulihkan kakinya yang sempat terbakar saat menerobos sinar biru keperakan.
Hari ketika Gandara berada ditepi sungai duduk memandangi sungai biru yang indah, tak disadari oleh Gandara
sebagian dari dirinya berubah menjadi kebaikan. Gandara terkejut ketika, dia
mendengar pertanyaan dari suara lembut wanita yang sangat dikenalnya wanita itu
Salvana.Ketika membalikkan tubuhnya terlihat Salvana takjub pada wajauh rupawan
Gandara yang mempesona jiwanya seketika, begitupun Gandara sosok sempurna itu
tepat didepannya. Inilah batu keras yang rapuh karena cinta, inilah sinar
matahari yang terik yang membakar rindu, inilah desir-desir indah yang mengalir
disegenap penjuru jiwa keduanya, segenap penjuru semesta seakan terhenti oleh
tautan mata keduanya.Gandara putera dewa iblis dan Salvana puteri dewa
kebaikan….jatuh cinta bukan pada hasrat yang meluap-luap tapi pada perasaan
damai yang terpancar dari hati keduanya.
Negeri langit dewa iblispun guncang, dewa iblis
mengetahui anaknya Gandara hilang menuju negeri seribu damai, otak kecil memori
perpustakaannya hilang dan itu dikarenakan Gandara telah membuka memori 200
abad silam yang merekam kejadian dimasa depan dinegeri dewa iblis dan negeri
seribu damai…
Bersambung….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar