Senin, 17 Maret 2014

PIECES KERINDUAN


By. Nani Cahyani
Illustrasi: Subuh yang hening janganlah berlalu
            Mencari-MU…
Dalam gelisah hati mencari-MU, aku merangkak dalam lorong masa yang teramat gelap hingga cahaya-MU menyinariku jalanku. Sekian banyak waktu terlewatkan melupakan-MU, hingga air mata kerinduan terbit seketika pada-MU. Biar aku bersimpuh serendah-rendahnya hamba, ajarilah aku kelembutan hati, ketenangan jiwa, kemuliaan, dan lapangnya hati, karena Engkau pemilik-NYA.
Mendamba-MU…
Dunia yang teramat luas tak bemakna apa-apa hanya penyilau mata sesaat betapa rayuan-rayuan indah didunia memenuhi fikiran tergoda akan indah dunia yang hanya sekejap. Aku butuh KAU sadarkan khilafku, genggam lemah jemariku yang terkikis oleh dunia, senyumilah jiwaku karena diri-MU keindahan yang kekal, kebahagiaan yang tak lekang oleh masa.
Mencintai-MU
Ketika silam adalah tempat berkaca, aku mendewakan silam sebagai kehebatan, mencintai hebat dengan garangnya, jiwa merintih tapi tak diacuhkan hingga cinta itu hadir untuk-MU. Mengutip seluruh kata-kata indah Sang Pujangga tapi cinta-MU tak setara oleh apapun. Mencintai-MU aku hanya ingin mencintai-MU…
Jika tiap detik adalah sadar, insyafkan hatiku yang lemah, diriku yang pongah, dan kepalaku yang bebal. Ketika nalar dan jiwaku dipenuhi kerinduan pada-MU. Terbitkan rinduku pada-Mu yang akan terus pada-MU… pada-MU.. Sang Khalik pemilik segenap indah langit, hingga Firdaus rindu luruh didalam jiwaku… iya aku hanya ingin subuh yang hening tak berlalu……
Langit Makassar, 17 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar