By. Nani
Cahyani
Menyaksikan film dan mengeksplore pesan dalam film
membuat kita kaya dengan dimensi berfikir. Dalam film, sisi hidup disibak dalam
konteks imajinasi dan kreatifitas. Penggabungan keduanya terangkum apik dalam
alur cerita. Background kemegahan eropa, seperti merayu benak untuk
berimajinasi dengan bebas pada perasaan dan fikiran. Tidaklah mudah memerankan
satu karakter karena menuntut pendalaman karakter yang letak tantangannya ada
dibagaimana membangun keintiman jiwa yang natural dan chemistry.
Haqia Sophia Istanbul |
Saya memuji keindahan yang
ditunjukkan dalam film 99 Cahaya di langit Eropa. Keindahan yang saya bagi
dalam dua sisi yakni romantisme (keintiman jiwa) dan peradaban Islam diEropa. Karakter
yang menjadi fokus; karakter Rangga dan Hanum (Pasangan suami istri).
Diam, tenang dan menjaga kepercayaan adalah karakter Rangga serta romantisme identik dengan Rangga. Hal yang ditunjukkan dalam film ini ketika dia harus diam dan memilih meninggalkan rumah, saat-saat menenangkan diri, memberi hadiah rekaman video tiga tahun selama dieropa yang walaupun sibuk namun disela-sela kesibukanya menyiapkan dissertasi tetap menghadirkan surprised untuk Hanum. Bukankah kita sepaham ketika menyisikan waktu dan perhatian adalah bentuk romantisme yang mutlak dipertahankan dalam relationship. Karakter Rangga memberi contoh bahwa romantisme adalah sisi hidup yang dibutuhkan untuk memaniskan keintiman jiwa. Romantisme adalah mencintai dan tak melukai, memberi ruang untuk yang dicintai, dan menyebarkan kasih sayang. Belajar pada kisah Rangga dan Hanum adalah kesuksesan terbesar seorang lelaki ketika dia bisa memberi ketenangan jiwa pada pasangan jiwanya. Tapi ketenangan jiwa terhadirkan, setelah kemestian bahwa cinta terlebih dahulu bermuara pada Sang Khalik.
Diam, tenang dan menjaga kepercayaan adalah karakter Rangga serta romantisme identik dengan Rangga. Hal yang ditunjukkan dalam film ini ketika dia harus diam dan memilih meninggalkan rumah, saat-saat menenangkan diri, memberi hadiah rekaman video tiga tahun selama dieropa yang walaupun sibuk namun disela-sela kesibukanya menyiapkan dissertasi tetap menghadirkan surprised untuk Hanum. Bukankah kita sepaham ketika menyisikan waktu dan perhatian adalah bentuk romantisme yang mutlak dipertahankan dalam relationship. Karakter Rangga memberi contoh bahwa romantisme adalah sisi hidup yang dibutuhkan untuk memaniskan keintiman jiwa. Romantisme adalah mencintai dan tak melukai, memberi ruang untuk yang dicintai, dan menyebarkan kasih sayang. Belajar pada kisah Rangga dan Hanum adalah kesuksesan terbesar seorang lelaki ketika dia bisa memberi ketenangan jiwa pada pasangan jiwanya. Tapi ketenangan jiwa terhadirkan, setelah kemestian bahwa cinta terlebih dahulu bermuara pada Sang Khalik.
Penulis Buku 99 Cahaya... (Rangga Alhmahendra dan Hanum Salsabiela Rais) |
Setelah menonton film 99 Cahaya dilangit Eropa menarik
perhatianku untuk mensearch informasi tentang Peradaban Islam dieropa. Beberapa
informasi penting yang saya dapatkan dan bisa berbagi.
Masuknya islam dieropa ditandai dengan
sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban islam, Andalusia sebutan untuk tanah
Spanyol, nama Andalusia sebutan Andalusia berasal dari sebutan tanah
semenanjung Liberia. Islam masuk ke Spanyol (Cordoba) pada tahun 93 H
(711 Masehi). Di negeri inilah lahir cendikiawan dan tokoh-tokoh muslim ternama
dibidang ilmu pengetahuan: Ilmu Agama Islam, Kedokteran, Filsafat, Ilmu Hayat,
Ilmu Hisab, Ilmu Hukum, Sastra, Ilmu Alam, dan Astronomi. Tokoh-tokoh itu
diantaranya:
Ibnu Thufail
(1107-1185) dilahirkan di Asya, Granada. Ibnu Thufail adalah guru dari Ibnu Rusyd (Averroes),
ia mengusai ilmu lainnya seperti ilmu hukum, pendidikan, dan kedokteran.
Al-Idrisi,
lahir di Ceuta pada tahun 1100 M salah seorang ahli Geografi. Menulis Kitab Ar-Rujari/ Buku Roger, peta
dunia terlengkap dan akurat, serta memaparkan pembagian-pembagian zona iklim di
dunia ada dalam karyanya.
Ibnu Bajjah (1082-1138),
lahir di Saragosa. Nama lengkapnya Abu Bakr Muhammad Ibn Yahya al-Saigh. Ahli
matematika, fisika, astronomi, kedokteran, filsafat, dan penyair dari golongan
Murabitin, selain hafal Al-Qur’an beliaupun piawai dalam bermain musik gambus.
Ibnu Rusyd (1126-1198),
lahir di Cordova. Namanya lebih dikenal Averroes
didunia barat. Nama lengkapnya,
Abdul Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Ibnu Rusyd. Ahli hukum, ilmu hisab
(arithmatic), kedokteran, dan ahli filsafat terbesar dalam sejarah Islam. Kitab
Kuliyah fith-Thibb (Encyclopaedia of Medicine) yang terdiri dari 16 jilid, karyanya
di terjemahkan kedalam bahasa Latin pada tahun 1255 oleh seorang Yahudi bernama
Bonacosa, buku ini diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “General Rules of Medicine”
buku wajib di universitas-universitas di Eropa. Tulisan lainnya, Mabadil
Falsafah (pengantar ilmu falsafah), Taslul, Kasyful Adillah, Tahafatul Tahafut,
Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid, Tafsir Urjuza (menjelaskan
pengobatan dan ilmu kalam), dalam bidang musik Ibnu Rusyd menulis buku yang
berjudul “De Anima Aristotles” (Commentary on the Aristotles De Animo).
(Peta Yang dibuat oleh Al-Idrisi yang menunjukkan batas wilayah ) |
Ibnu Zuhr (1091-1162)/Abumeron/Avenzoar. Lahir di
Seville adalah seorang ahli fisika dan kedokteran. Menulis buku “The Method of
Preparing Medicines and Diet” diterjemahkan kedalam bahasa Yahudi (1280) dan
bahasa Latin (1490) sebuah karya yang pengaruhi Eropa dalam bidang kedokteran
setelah karya-karya Ibnu Sina Qanun fit thibb atau Canon of Medicine yang
terdiri dari delapan belas jilid.
Ibnu Arabi (1164-1240)/Ibnu Suraqah,
Ash-Shaikhul Akbar, atau Doktor Maximus yang dilahirkan di Murcia (tenggara
Spanyol). Di usia delapan tahun, tahun 1172. Belajar pendidikan Agama Islam di
Lisbon belajar Al-Qur’an dan hukum-hukum Islam dari Syekh Abu Bakar bin Khalaf.
Menuju Seville salah satu pusat Sufi di Spanyol, menetap selama 30 tahun untuk
belajar Ilmu Hukum, Theologi Islam, Hadits, dan ilmu-ilmu tashawwuf.
Informasi tentang tokoh tokoh
islam yang berpengaruh dalam peradaban islam, disadur dari: https://saripedia.wordpress.com/tag/sejarah-masuknya-islam-ke-eropa/
http://aagun74alqabas.wordpress.com/2011/05/01/sejarah-peradaban-islam-di-eropa-711m-1492m/
(Kunjungi blog diatas untuk membaca selengkapnya, dengan
kedangkalan pengetahuan saya selanjutnya
saya mengutip dari kedua blog tersebut dan meringkasnya, sebagai bahan untuk
belajar dan mengenal peradaban islam lebih dalam semoga bermanfaat).
Saya belum
pernah mengunjungi eropa tapi film “99 Cahaya DiLangit Eropa” cukup menghentakkan
mata batinku bahwa islam pernah mengalami kejayaan. Perjalanan pasangan Rangga
dan Hanum mengunjungi tempat-tempat yang menunjukkan peradaban islam dieropa
seperti Katedral Mezquita Cordoba (yang dulunya adalah mesjid), Istana
Al Hambra Granada, atau Hagia Sophia Istanbul merefleksikan kejayaan islam dan
menggodaku untuk menelusuri kisahnya dengan kecanggihan teknologi (web).
Frame Film: 99 Cahaya Dilangit Eropa |
Dalam film ini
pesan moralnya adalah islam bersahabat dengan pluralisme karena Islam
mengajarkan kasih sayang dan cinta yang bisa berdampingan dalam perbedaan. Selebihnya
adalah tentang bahwa kita adalah makhluk yang penuh keterbatasan, maka
belajarlah.
Wahai anakku! Dunia ini bagaikan samudra di
mana banyak ciptaan ciptaan Nya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini
dengan menyebut nama Allah. Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal kapal
yang menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai
pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nahkoda perjalananmu; dan kesabaran
sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan.(Ali bin Abi Thalib RA)
Terimakasih yang sudah memberi inspirasi 25 menit dimulai dari sekarang, sangatlah sulit tapi saat berfikir bisa pastilah bisa:)
Langit Makassar, 20 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar