Kamis, 20 Maret 2014

99 CAHAYA DI LANGIT EROPA: ROMANTISME DAN PERADABAN ISLAM


By. Nani Cahyani

Menyaksikan film dan mengeksplore pesan dalam film membuat kita kaya dengan dimensi berfikir. Dalam film, sisi hidup disibak dalam konteks imajinasi dan kreatifitas. Penggabungan keduanya terangkum apik dalam alur cerita. Background kemegahan eropa, seperti merayu benak untuk berimajinasi dengan bebas pada perasaan dan fikiran. Tidaklah mudah memerankan satu karakter karena menuntut pendalaman karakter yang letak tantangannya ada dibagaimana membangun keintiman jiwa yang natural dan chemistry.

Haqia Sophia Istanbul





Saya memuji keindahan yang ditunjukkan dalam film 99 Cahaya di langit Eropa. Keindahan yang saya bagi dalam dua sisi yakni romantisme (keintiman jiwa) dan peradaban Islam diEropa. Karakter yang menjadi fokus; karakter Rangga dan Hanum (Pasangan suami istri). 
Diam, tenang dan menjaga kepercayaan adalah karakter Rangga serta romantisme identik dengan Rangga. Hal yang ditunjukkan dalam film ini ketika dia harus diam dan memilih meninggalkan rumah, saat-saat menenangkan diri, memberi hadiah rekaman video tiga tahun selama dieropa yang walaupun sibuk namun disela-sela kesibukanya menyiapkan dissertasi tetap menghadirkan surprised untuk Hanum. Bukankah kita sepaham ketika menyisikan waktu dan perhatian adalah bentuk romantisme yang mutlak dipertahankan dalam relationship. Karakter Rangga memberi contoh bahwa romantisme adalah sisi hidup yang dibutuhkan untuk memaniskan keintiman jiwa. Romantisme adalah mencintai dan tak melukai, memberi ruang untuk yang dicintai, dan menyebarkan kasih sayang. Belajar pada kisah Rangga dan Hanum adalah kesuksesan terbesar seorang lelaki ketika dia bisa memberi ketenangan jiwa pada pasangan jiwanya. Tapi ketenangan jiwa terhadirkan, setelah kemestian bahwa cinta terlebih dahulu bermuara pada Sang Khalik.



Penulis Buku 99 Cahaya... (Rangga Alhmahendra dan Hanum Salsabiela Rais)




Setelah menonton film 99 Cahaya dilangit Eropa menarik perhatianku untuk mensearch informasi tentang Peradaban Islam dieropa. Beberapa informasi penting yang saya dapatkan dan bisa berbagi.
Masuknya islam dieropa ditandai dengan sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban islam, Andalusia sebutan untuk tanah Spanyol, nama Andalusia sebutan Andalusia berasal dari sebutan tanah semenanjung Liberia. Islam masuk ke Spanyol (Cordoba) pada tahun 93 H (711 Masehi). Di negeri inilah lahir cendikiawan dan tokoh-tokoh muslim ternama dibidang ilmu pengetahuan: Ilmu Agama Islam, Kedokteran, Filsafat, Ilmu Hayat, Ilmu Hisab, Ilmu Hukum, Sastra, Ilmu Alam, dan Astronomi. Tokoh-tokoh itu diantaranya:
Ibnu Thufail (1107-1185) dilahirkan di Asya, Granada. Ibnu Thufail adalah guru dari Ibnu Rusyd (Averroes), ia mengusai ilmu lainnya seperti ilmu hukum, pendidikan, dan kedokteran.
 Al-Idrisi, lahir di Ceuta pada tahun 1100 M salah seorang ahli Geografi.  Menulis Kitab Ar-Rujari/ Buku Roger, peta dunia terlengkap dan akurat, serta memaparkan pembagian-pembagian zona iklim di dunia ada dalam karyanya.
Ibnu Bajjah (1082-1138), lahir di Saragosa. Nama lengkapnya Abu Bakr Muhammad Ibn Yahya al-Saigh. Ahli matematika, fisika, astronomi, kedokteran, filsafat, dan penyair dari golongan Murabitin, selain hafal Al-Qur’an beliaupun piawai dalam bermain musik gambus.
Ibnu Rusyd (1126-1198), lahir di Cordova. Namanya lebih dikenal Averroes didunia barat. Nama lengkapnya, Abdul Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Ibnu Rusyd. Ahli hukum, ilmu hisab (arithmatic), kedokteran, dan ahli filsafat terbesar dalam sejarah Islam. Kitab Kuliyah fith-Thibb (Encyclopaedia of Medicine) yang terdiri dari 16 jilid, karyanya di terjemahkan kedalam bahasa Latin pada tahun 1255 oleh seorang Yahudi bernama Bonacosa, buku ini diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “General Rules of Medicine” buku wajib di universitas-universitas di Eropa. Tulisan lainnya, Mabadil Falsafah (pengantar ilmu falsafah), Taslul, Kasyful Adillah, Tahafatul Tahafut, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid, Tafsir Urjuza (menjelaskan pengobatan dan ilmu kalam), dalam bidang musik Ibnu Rusyd menulis buku yang berjudul “De Anima Aristotles” (Commentary on the Aristotles De Animo).
(Peta Yang dibuat oleh Al-Idrisi yang menunjukkan batas wilayah )
Ibnu Zuhr (1091-1162)/Abumeron/Avenzoar. Lahir di Seville adalah seorang ahli fisika dan kedokteran. Menulis buku “The Method of Preparing Medicines and Diet” diterjemahkan kedalam bahasa Yahudi (1280) dan bahasa Latin (1490) sebuah karya yang pengaruhi Eropa dalam bidang kedokteran setelah karya-karya Ibnu Sina Qanun fit thibb atau Canon of Medicine yang terdiri dari delapan belas jilid.
Ibnu Arabi (1164-1240)/Ibnu Suraqah, Ash-Shaikhul Akbar, atau Doktor Maximus yang dilahirkan di Murcia (tenggara Spanyol). Di usia delapan tahun, tahun 1172. Belajar pendidikan Agama Islam di Lisbon belajar Al-Qur’an dan hukum-hukum Islam dari Syekh Abu Bakar bin Khalaf. Menuju Seville salah satu pusat Sufi di Spanyol, menetap selama 30 tahun untuk belajar Ilmu Hukum, Theologi Islam, Hadits, dan ilmu-ilmu tashawwuf.
(Kunjungi blog diatas untuk membaca selengkapnya, dengan kedangkalan pengetahuan saya  selanjutnya saya mengutip dari kedua blog tersebut dan meringkasnya, sebagai bahan untuk belajar dan mengenal peradaban islam lebih dalam semoga bermanfaat).
            Saya belum pernah mengunjungi eropa tapi film “99 Cahaya DiLangit Eropa” cukup menghentakkan mata batinku bahwa islam pernah mengalami kejayaan. Perjalanan pasangan Rangga dan Hanum mengunjungi tempat-tempat yang menunjukkan peradaban islam dieropa seperti Katedral Mezquita Cordoba (yang dulunya adalah mesjid), Istana Al Hambra Granada, atau Hagia Sophia Istanbul merefleksikan kejayaan islam dan menggodaku untuk menelusuri kisahnya dengan kecanggihan teknologi (web).
Frame Film: 99 Cahaya Dilangit Eropa
Dalam film ini pesan moralnya adalah islam bersahabat dengan pluralisme karena Islam mengajarkan kasih sayang dan cinta yang bisa berdampingan dalam perbedaan. Selebihnya adalah tentang bahwa kita adalah makhluk yang penuh keterbatasan, maka belajarlah.  
Wahai anakku! Dunia ini bagaikan samudra di mana banyak ciptaan ciptaan Nya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah. Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal kapal yang menyelamatkanmu. Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nahkoda perjalananmu; dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan.(Ali bin Abi Thalib RA)



Terimakasih yang sudah memberi inspirasi 25 menit dimulai dari sekarang, sangatlah sulit tapi saat berfikir bisa pastilah bisa:)


Langit Makassar, 20 Maret 2014




Tidak ada komentar:

Posting Komentar