Jumat, 26 Oktober 2012

8 OKTOBER 2012 ”YANG TAK BIASA”



8 OKTOBER 2012 ”YANG TAK BIASA”
BY. NANI CAHYANI
                Tulisan ini terhadirkan karena kisah seorang sahabat, dia sangat unik, teramat sangat unik sampai sedikitpun saya tidak pernah menyangka kisah hidupnya sungguh jauh dari jangkauan nalarku. Sedikit memutar balik kebelakang pertemuanku dengannya. Berawal kuliah perdana pada program pasca sarjana Unhas jurusan English Language Study program. Awal mengenalnya itupun sepintas lalu karena di hari pertama kuliah pastilah sedikit was was banyak pikiran berkecamuk dalam benakku. Sahabatku duduk di kursi bagian depan dari kursiku, tapi tak ada keberanianku menegur duluan karena dalam pemahamanku yang sedikit naif bahwa warna kulit terang atau gelap biasanya menunjukkan status sosial seseorang. Benakku berfikir pastilah mereka orang-orang yang secara finansial berada di atas rata-rata. Yaaa, hasilnya tak ada keberanianku untuk bercakap-cakap dengannya.
Tak ada percakapan menarik, karena saya sedikit clumsy untuk berbahasa di karenakan logat dan aksenku yang tidak bisa mengikuti pembicaraan mereka yang casual. Sahabat yang kuceritakan kisahnya tepat duduk di hadapanku, entah mengapa energy yang ku yakini pada tiap orang jika dia orang yang baik dapat di rasakan dengan hati, dengan sahabat yang kuceritakan seperti hatiku telah mengenalnya bertahun-tahun lamanya. Tersenyum kecil dan tatap matanya yang bersahabat sangatlah mendamaikan. Hari itu interaksi kecilku dengannya hanya tukaran pin BB, cara yang tepat untuk mengakrabkan diri dengan menggunakan teknologi, yaa dengan zaman yang segala serba cyber pastilah dianggap hal yang lumrah.
Tipikal yang santai identik dengan Jokes-jokesnya dalam ruangan kelas bisa sangat mengocek perut dan menghibur seisi kelas. Ia seperti pelakon ulung yang bisa mencairkan suasana kelas menjadi riuh oleh candaannya dan terkadang menjadi sastrawan arogan namun baik hati yang handal merangkai kata-kata itulah dirinya dalam benakku sekarang.
            Saya meminjam kisah sahabatku sebagai bahanku mengupas jalinan ceritanya dalam versi pemikiranku. Detik-detik seperti tak cukup mengisahkan kisahnya. Setiap hari perkuliahan terlewati dan terhabiskan bersama sahabatku. Intensitas percakapan yang sering membuat kami merasa dekat mungkin karena sepemikiran, memimpikan mimpi tentang masa depan, kesukaan pada pengarang yang sama seperti Kahlil Gibran, William Shakespeare dan Jalaludin Ar rumi, score toefl yang sama, semua serba kebetulan. Tapi dalam pemahamanku di dunia ini tak ada kebetulan, yang mutlak ada hanya kepastian.Tuhan mungkin telah menulis naskahnya sendiri tentang kisah ini karena Tuhan menempatkan kita dengan orang-orang yang sefrekuensi dengan kita.
            Kisah hidupnya sungguh menarik, pergolakan batin dan bebal kepalanya di masa lalu akrab dengannya. Menikmati dunia malam, menghabiskan waktu dengan gank gaulnya, memberontak pada aturan rumah tak perduli dengan apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya, berpenampilan eksentrik mewarnai rambut dengan tiga warna itu sebagian kisahnya yang di ceritakan padaku. Masa lalu banyak menggaris cerita-cerita hidupnya. Kemewahan, menikmati hidup dan bersenang-senang dengan mudah dapat di lakukannya di karenakan orang tua yang mampu dan memberikan semua fasilitas yang di inginkannya yaa jadilah dia sosok yang tak mau ambil pusing dan tak peka melihat di sekelilingnya.
Namun tetaplah Sang waktu penguasa, ia bisa membungkam habis semua kejayaan, melontarkan kita jauh terpuruk sedalam-dalamnya hingga tersadar sendiri kelak oleh proses dan kejadian hidup. Sahabatku pernah jujur bercerita padaku bahwa ia merasa berat kuliah S2 karena melanjutkan pendidikan adalah keinginan ayahnya, mewujudkan impian ayahnya yang telah damai dalam pelukan pemilik kesempurnaan cinta, yaaa Tuhan.
Sahabatku terkadang seperti mesin ide yang terus bekerja bahkan penuh dengan ide-ide ekstrimnya, ia percaya jika seseorang berusaha Tuhan akan menjadikannya nyata. Mmmm, mengutip tuturan ringannya dengan menggunakkan via bbm “,jadilah setinggi-tingginya harapanmu”.
Impian melihat ayahnya tersenyum bangga padanya adalah alas an utama sahabatku ini melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2. Walau saya tak pernah melihat ayahnya tapi toh menurutku hubungan jiwa dan darah teramat sangat kuat mengikat hati mereka.
Cerita-ceritanya terkadang mengaduk-aduk sisi emosionalku. Terlintas dalam benak jika membayangkan dirinya sekarang dan dulu sungguh sosok pribadi yang berbeda. Tuhan sutradara hidup yang handal, Tuhan mendesign dan mempertemukan kami dengan cara elegant dengan menempuh pendidikan S2, berada selintas dengan orang-orang intelektual. berdoa pada-NYA, belajar menghargai hidup, dan bekerja keras. Hidup kekinian yang identik denganku dan sahabatku.
Sahabatku ini sangatlah beruntung karena kisah hidupnya menjadikannya lebih dewasa dan bijak memandang hidup. Tidak meledak-ledak, sabar dan ikhlas itulah kesehariannya tiap hari. Mencoba menjadi pribadi yang lebih baik. Bagiku apapun masa lalunya tak penting buatku karena yang terpenting adalah masa kini kekinianku dengannya berlomba mengejar mimpi, meninggihkan semangat di atas langit, membuat semesta iri oleh semangat kami. Membuat orang-orang tersenyum saat mengingat kami, menajamkan kepekaan akan sekeliling, belajar dan berproses melalui ruang waktu hingga terus tercerahkan. Sebelum semua kisah ini usai dan berakhir saat kami menyelesaikan pendidikan S2 English Language Study pada program pasca sarjana Unhas.
Sahabat tulisan ini teruntuk buatmu, tulisan ini hadir saat mataku 2 watt, mengantukku yang teramat sangat melandaku. Tapi cerita ini mesti terselesaikan, tanggal 8 Oktober 2012 akan menjadi ultahmu yang special karena dirimu di kelilingi oleh cinta kasih dan persahabatan yang tulus karena ALLAH. Tersenyumlah selalu sahabat karena dirimu menginspirasiku untuk ulet berkutat dengan buku-buku dan mengejar my great expectation to my future, dirimu seperti cahaya terang yang mengisi hatiku untuk merindukan Tuhan dan bersujud.
Langit Makassar, 5 oktober 2012
Happy Birthday fadel, my best friend and sister. wish u all the best, pray for your happiness

Tidak ada komentar:

Posting Komentar