By. Nani Cahyani
Slogan kalimat “Mad
About Tax” kukutip dari tulisan tas seorang rekan kerja dikampus, tulisan ini
menggelitik ruang tawaku karena jujur saya suka menggerutu dengan tax (pajak).
Zaman yang serba instan, pastinya identik dengan pola hidup konsumtif. Tak bisa
dipungkiri anda memasuki public placespun harus bayar pajak, dan ketoiletpun
mesti bayar. Segala sesuatunya harus dengan uang, kalau ada sebagian orang yang
berasumsi bahwa “money is a king” wajarlah adanya karena gerak dan ruang
lingkup kita selalu disertai dengan uang. Dengan uang setiap hal bisalah dengan
mudah di dapatkan, bahkan performance cantik dengan kasat mata butuh duit.
Tuntutan dari zaman ke
zaman semakin kompleks dengan permasalahannya, yang terkini dan masih hangat
hangatnya menjadi topic pembicaraan public adalah rencana pemerintah menaikkan
harga BBM. Sontak kegeraman semua elemen-elemen pemuda berbaur menjadi satu,
menghimpun kekuatan menyalurkan aspirasi untuk mencegah rencana pemerintah
menaikkan harga BBM.
Dalam pentas demokrasi,
pemuda tak dapat dipisahkan dari gerak perubahan, mereka selalu berada di lini
depan bersuara lantang menentang kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.
Salah satu diantaranya demo menentang kenaikan BBM.
Kenaikan BBM di satu
sisi menjadi seperti bola umpan yang disambut para pelakon politik. Hingga di
tahun 2014 rakyat menjatuhkan pilihan cerdas.
Peta politik dan intrik-intrik
politik dari pelakon politik sungguh tak kupahami, wajah perpolitikan menarik
untuk di amati. Mmmm entahlah saya terkadang mad dengan hal hal beyond my
capacity karena setahuku apapun itu ketika kita terjerembab, kita berusaha
berdiri walaupun sempoyongan mencari keseimbangan hingga bisa berdiri tegap
kembali.
Ah…., Hidangan teh
panas di sore hari saat drizzling, memberiku inspirasi dan berlakon seperti
pengamat politik lokal dan berimajinasi menghiasi layar kaca menjadi pembicara
yang membahas politik, power dan money hahaha. Semua bermula dari “Mad About
Tax”,….???.
Goresanku di sore
hari..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar