Sabtu, 31 Maret 2012

14 FEBRUARI, HENTAKAN HARAPAN….


By : Nani Cahyani

Saat membaca tulisan ini mungkin anda akan berfikir bahwa 14 februari adalah valentine day. Syah syah saja jika anda beranggapan demikian dan memang hari ini tanggal 14 Februari. Hari kasih sayang, tidaklah demikian buatku karena setiap hari adalah hari untuk membagi kasih sayang pada semua orang yang terkasih di hati dan menunjukkan kasih sayang pada semua makhluk Allah. Mmm entahlah kawan namun artikel ini, bukanlah tentang valentine day, semua hanya kebetulan momentnya bertepatan dengan hari kasih sayang.

Saya adalah tipikal orang yang sangat menyukai sibuk dan menyibukkan diri hingga terkadang berusaha mencari pekerjaan apa yang mesti dilakukan, mempersiapkan semua kelengkapan yang akan di setor pada staf administrasi Prog. Studi Bahasa Inggris.

Dengan langkah sigap berjalan menyusuri satu demi satu anak tangga di kampus, sesekali saling bertegur sapa dengan rekan dosen yang lainnya dan terkadan saat lagi berjalan ku menangkap senyuman bersahabat dari mahasiswa-mahasiswa, sekedar bertegur sapa dengan mereka “apa kabar?” sambil tetap berjalan. Penghargaan dan rasa sayang terasa dengan sendirinya ketika ketulusan ada di dalamnya. Menjadi tulus adalah hal yang tak mudah karena butuh keikhlasan dan kerendahan hati, dan jujur dalam tindakan nyata sangat susah teraplikasi. Namun apapun adanya kita adalah makhluk yang tak sempurna penuh dengan kelemahan kelemahan.

Terus berlalu meninggalkan sekumpulan mahasiswa mahasiswa yang sedang sibuk melihat nilai akhir mereka, sayapun langsung keruangan dosen. Disana Nampak beberapa rekan-rekan dosen yang berbincang-bincang entah apa yang dibahas oleh mereka. Sesegera mungkin saya menyerahkan file yang di harus dikumpul pada staf administrasi Bahasa Inggris, teringat pada janji yang harus terpenuhi siang ini.

Ketika hendak bergegas keluar meninggalkan ruangan dosen langkahku pun terhenti sejenak oleh beberapa mahasiswa yang mengucapkan terima kasih untuk nilai mereka, padahal nilai mereka adalah usaha mereka. Namun bagiku, ku sangat menikmati percakapan-percakapan ringan dengan mereka… mmm sangatlah mengasyikkan mendengarkan ceritanya dan keluhan-keluhan klasik menjadi mahasiswa.

Agak lama menghabiskan waktu dengan mereka. Sayapun melanjutkan aktifitasku yang lainnya bersama seorang kawan yang telah kuanggap seperti adik sendiri. Sedikit santap siang di restaurant yang cukup elegant karena tempatnya langsung berhadapan dengan lautan. Pandangan tak terhalang oleh apapun, dapat terlihat dengan jelas gugusan-gugusan pulau kecil yang menghiasi cermin mata saat memandanginya dari kejauhan. Terik mentaripun seakan bersahabat walau sedikit menyilaukan mata, sepoi sepoi angin lautan cukup menghangatkan diri dan benak teduh oleh megahnya lautan biru. Ah…., ciptaan Sang Khalik teramat sangat megahnya serta merta memukau mata batinku untuk takluk pada kesempurnaan lukisan alam.

Sambil menikmati makanan, kawanku pun bercerita bahwa tepat di hari ini ayahnya enam tahun sudah berpulang kerahmtullah… mmm cukup menggetarkan jiwa. Karena cerita cerita sedih tentang hidup ibaratnya melembutkan kekerasan jiwa. Saya merasa sangat bahagia bisa menjadi bagian dari cerita hidupnya hari ini. Walaupun segala kisah pasti ada akhirnya, namun kuberdoa selalu persaudaraan dan persahabatan kami bisa lebih mendekatkan kami pada Sang pemegang Kesempurnaan hidup, Sang Khalik. Bagiku hari ini mungkin tak terlalu banyak cerita, namun ada hentakan pengharapan yang akan teraih walau dengan perjuangan yang tak mudah tentang meraih cita dan menyambut masa depan. Namun cerita tentang hidup yang di ceritakan oleh sahabatku, membuatku menghargai hidup dan makna persahabatan, persaudaraan yang tulus karena ALLAH.., amieeen semoga selalu….,

Baubau, 14 Februari 2012

Nani Cahyani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar