aku memulai mimpiku disini, mencintai imajinasiku, memainkan semua hasratku menulis seakan-aku hanya aku dan tulisan-tulisan. Merasakan pengetahuan menjalari fikiranku lantas diam dialtar takjub pada benakku dan kata-kata indah yang terus berkelindan.. merawat masa dengan karya
Kamis, 20 Oktober 2011
ENDING OF A STORY "SEPENGGAL WAJAH DI DEDAUNAN"
Ceritaku tentang seorang jenius dan embun pagi itu masih bersambung. Cerita ini adalah kisah nyata tentang sahabatku yang penuh dengan ide-ide, dan keberanian. Terkadang ekstrim juga sih kepercayaan dirinya melewati batas yang seharusnya mmmm teramat lucu jika mengingatnya dan membuatku senyum sendiri.
Cerita ini bermula ketika tamat universitas dan di wisuda dengan gelar S.Pd kebahagiaan hadir saat itu, aku sibuk dengan hal hal procedural sperti pengisian formulir untuk mengambil baju toga dan procedural lainnya yang harus dijalani dengan sabar. Alhamdulillah semua terlewati tanpa ada kendala yang berarti, walau saat diwisuda Ayah tak hadir karena beliau sudah menuju tempat peristirahatan abadi, tapi aku yakin saat itu dia bersamaku kupersembahkan untuknya hadiah hasil kerja kerasku. Lulusan terbaik ketiga, bukan hal yang gampang lulus dengan peringkat terbaik ketika di Universitas Negeri. Betapa indahnya kurang tidur karena belajar, kugeluti semuanya saat menjalani proses perkuliahan. Selalu kekampus dengan berjalan kaki walau panas terik lumayan membakar juga, penampilan tak penting saat kuliah asalkan sudah memakai baju berkerah dan bersepatu sudah di jalur aman, masalah bajunya warna biru dan celana panjang yang di kenakan berwarna merah maron tidak masalah hahaha… gaya kampungan jitu banget umtuk menghindari makhluk yang namanya cowok, di tengah sebagian kehidupan kost kost an dan pergaulan yang tanpa ada batasan menjadi hal yang biasa (mohon maaf).
Setelah di wisuda, keputusan pulang kekempung halamanku adalah alternative yang bagus. Bayangan pekerjaan akan didapat dengan mudah muncul di pelupuk mataku. Seminggu tiba di Baubau belum ada juga kerjaan boleh dibilang menjadi jobless, hingga suatu ketika saat lagi istirahat menghilangkan penat dikamar, sambil menyetel radio FM. Ideku tiba-tiba hadir, kenapa tidak mencoba kesalah satu radio dan menawarkan diri untuk menjadi penyiar dengan membawakan program berbahasa Inggris. Sore harinya aku menuju ke radio di dekat pasar Karya Nugraha dan bertemu langsung dengan Manager radio itu. Setelah berbincang bincang tidak terlalu lama, dia menyuruhku untuk demo menyiar dalam bahasa Inggris Alhamdulillah pengalamanku saat lagi menyiar di radio LG, Memoris Kendari cukup membantuku tanpa ada kendala yang berarti. Pak manager radio, memutuskan menerimaku bekerja dengan gaji RP.150.000 dengan pekerjaan menyiar dan mencari iklan ditempat-tempat usaha/bisnis pertokoan di kota Baubau, hehehe terkadang ada bahasa yang kurang enak di dengar saat masuk ke beberapa tempat dan menawarkan mereka memasang iklan. Tapi wajarlah bagian dari perjalanan hidup hal yang pahit sebenarnya manis karena ada sisi pembelajaran buatku.
Sosok sepenggal wajah didaunan itu kutemui di tempat kerjaku (Salah satu radio swasta dikota Baubau), sebut saja inisialnya F. Saat mencari iklan ditempat tempat seperti toko dan bank-bank, aku masih nampak kikuk dan canggung, karena tidak tahu bahasa yang pertama ku ucapkan, kira-kira pembuka kata apa yang bagus, nilai-nilai akademik ku bolehlah bagus tapi tidak untuk hal-hal baru, aku betul-betul butuh untuk belajar. Mmmm semua hal yang tidak mungkin selalu mungkin untuk F. Gaya berdiplomasinya unik. Biasanya dia selalu bilang “,Boss apa kabar?. Semua orang di panggilnya boss dan disalaminya, hingga suasana beku mencair. Unik, eksentrik, dan rada-rada cuek gayanya. Hal yang tidak seperti biasanya juga setiap kali ketempat kerja yang mengantarnya biasanya cowok-cowok berpenampilan modis dan selalu berganti-ganti, aku selalu bilang “,wah dapat cowok baru lagi ya F hehehe bagi-bagi donk satu” dia sih cuma senyum dan berucap “makanya harus Pede walau wajah pas-pas an”, setelah beberapa lama ternyata triknya dia bocorkan biasanya sebelum naik ojek dia pasti selalu memilih ojek muda berpenampilan menarik dan trendi terus pembayarannya langsung di beri hingga pada saat tiba di tempat tujuan kata yang di ucapkan ke ojek bersih, trendi, motor menarik adalah terimakasih sambil senyum, hingga sepintas terlihat seperti pacar barunya hahaha…
Ada sekitar 5 bulan aku bekerja di radio itu, saya dan teman-teman selalu terhibur dengan kekocakkan F, menirukan gaya si Boss kalau lagi kesal hingga pernah pak manager mendapatinya dan kami semua tertawa sambil tertunduk hingga saat boss pergi, tawa kamipun pecah…., F juga yang mengenalkanku pada Ibu Nining yang sekarang menjadi partnerku di tempat kerja (salah satu universitas di kota Baubau). Ada banyak kenangan bersama F di antaranya saat melewati lampu merah dan ada polantas, F hanya mengeluarkan identitas pekerja media dan ucapan sederhana “,Boss lewat dulu ada peliputan,” dan petugaspun hanya mengangguk tanda setuju dan memperbolehkan kami lewat, kurang bagus di tiru tapi aku melihatnya dari sisi kecepatan berfikirnya hehehe toh dia masih lebih bagus jika di bandingkan para koruptor yang mengambil uang rakyat tanpa rasa bersalah.
Suatu ketika waktu itu masih di atas motor F memboncengku dan berucap nisa (nama radio) “,saya yakin jika kamu geluti Bahasa Inggris dengan bagus pasti kamu akan bisa maju dan bisa sukses yang penting fokus dan bekerja keras, orang-orang mengenal kita jika punya kualitas dan untuk sebuah kualitas kita harus membayar mahal dengan kerja keras, keuletan dan fokus”. Aku mendengarnya dan hanya menimpali oh begitu ya…. Kubiarkan F bercerita dan mengeluarkan banyak ide-ide cemerlangnya tentang Bahasa Inggris mungkin dia terlalu berkhayal tapi secara rasional memang benar adanya. Hingga suatu ketika ada masalah di radio tempat aku bekerja karena rasa setia kawan yang kuat semua mengundurkan diri..
Kamipun melalui hari-hari kami sendiri-sendiri terkadang reunian kumpul-kumpul tapi intensitasnya tidak sama saat lagi bekerja di radio. Hingga suatu ketika ada kabar duka dan mebuatku sedih teramat sangat sahabatku F meninggal dunia karena sakit di usia muda, dia tidak pernah bercerita bahwa dia punya sakit. Sehari-harinya F lewati dengan semangat dan keceriaan yang selalu di perlihatkan di tempat kerja. Aku mengantarnya sampai di tempat terakhir peristirahatannya. Tanpa bisa kutahan air mataku menetes, aku berdoa moga dia bahagia di alam sana. F adalah sahabat jenius di mataku dalam versiku walau tak terpublikasikan.
Sepenggal wajah di dedaunan (based on true story)
Baubau 2006
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar