Senin, 21 November 2011

MEMAHAMI BERARTI MENCINTAI



By. Nani Cahyani
Terlalu sangat complicated, jika proses memahami tidak menjadi perhatian kita, semua. mengapa?. Karena memahami berarti totalitas peleburan segala ego, ambisi, kedalam keadaan disekeliling kita, atau menyerahkan segala hidup dan kehidupan pada sang penguasa hidup. Setiap proses hidup yang kita lalui pastinya, melalui moment-moment tertentu “passing over”. Dari masa lalu menuju ke life path dan terlempar kemesin waktu masa depan, yang memutar segala peristiwa. Memahami kehendak alam raya sebagai bagian dari kosmis. Terus bergelinding dari detik, ke menit dan menit ke jam selalunya seperti itu dan akan terus begitu.
Proses memahami adalah perasaan kasih yang tulus, dan menghambakan diri pada hati nurani Karena jika penghambaan pada rasionalitas, tentunya tidaklah selalu konstan.Di karenakan pemikiran bisa tiap saat berubah namun hati tidaklah demikian adanya. Ketika di zaman modern ini, segala hal selalunya di ukur dengan rasionalitas dan materialistic,toh pada akhirnya mentalitas, seakan turun dratis ketitik nadir. Apa hal ini disebabkan oleh penghambaan diri kita yang berlebihan pada hedonism, hingga nurani hati terabaikan dan cinta serta mencintai. Hilang terkikis dan berkarat oleh waktu yang bergulir.
Cerita memahami, berarti mencintai dalam konsep cerita yang simple. Terlihat pada kisah tiga orang bersaudara, sebut saja si A, B dan C. Si C sebagai bungsu menangis meraung-raung tanpa sebab, hingga membuat Si B marah dan membentaknya untuk diam sejenak. namun bukannya diam tangisannya semakin keras. Diliputi emosi si B memukul si C. Si A pun tiba-tiba berinisiatif membelainya, sambil mendekap si C, dengan penuh kehangatan. Betapa kagetnya si A ternyata si C tubuhnya demam. Karena kesabaran dan kasih sayang si A. Si C diam dengan sendirinya. Ini adalah proses memahami yang sederhana dan berarti mencintai, karena memahami berinteraksi secara kimiawi, seperti adanya reaksi energi positif yang menyentuh hati.
Cerita yang lainnya tentang proses memahami berarti mencintai adalah saat memandangi air hujan yang turun dari awan, mengapa awan terlihat bersedih dengan menangis dalam bentuk air hujan, mestinya awan bernyanyi bahagia, karena toh awan telah member hujan yang telah membuat segala bumi menjadi basah dan sejuk olehnya. Hingga bumi dapat dengan penuh kasih sayang menyuburkan pohon-pohon, membuat akar-akarnya kokoh, mentransfer makanan kesemua daun-daunnya hingga, nampak hijau dan rimbun. Proses tangisan awan adalah bukti sayangnya pada Alam ini menurut versiku.
Cerita yang lain tentang memahami adalah mencintai. Keikhlasan Elang perkasayang menguasai udara dan hutan lebat. Namun ketika tiba-tiba hutan tempat dia bernaung terbakar Nampak terpancar kekwatirannya dengan terbang secepat mungkin, mencari air dan dalam pencahariannya ia menemukan sungai di hutan, serta merta diceburkan dirinya kedalam air sungai itu, dan kembali menuju hutan dan berguling-guling diantara ranting yang terbakar. Berharap api yang membakar hutan dapatlah padam. Terus berkali-kali dilakukannya namun hingga kesekian kalinya kekuatannya hilang dan lemas, Eagle itu ikut terbakar di dalam hutan. Eagle perkasa itu, memahami bahwa hutan adalah rumah untuknya, hingga rasa mencintai yang teramat sangat kuatnya. Buatnya rela melepas hidupnya untuk sesuatu yang teramat di cintainya…,
Cerita yang lain adalah tentang kekinian di masa ini. Ketika rasa memahami tidak berlandaskan pada mencintai dengan ketulusan. Mengerjakan sesuatu yang setengah hati hingga tidak menghasilkan sesuatu yang optimal. Berfikirlah selalu untuk menajamkan pemikiran, menghindari hal-hal yang tidak di senangi bukanlah cara yang tepat untuk berada pada rasa nyaman, mencari zona aman hingga menutup diri untuk di pahami dan memahami oleh orang lain. Bermakna rasa cinta dan mencintai terkalahkan oleh pikiran picik dan pesimistik akan diri sendiri. Kita harus coba mencerna semuanya dengan, memahami dan mencintai unconditionally. Berusahalah untuk melihat setiap peluang sebagai proses membuka diri pada setiap individu, dengan memahaminya. Karena pengetahuan tak terbatas, Pada seorang saja. Namun tiap individu adalah keunikan karakter diri, yang speechless. Jika kita coba untuk merangkai dalam pemikiran logis, yang modern namun berfondasikan mentalitas yang teguh. Memahami yang berarti mencintai segala perbedaan dan menerimanya dengan nurani dan hati.
Saya coba mengutip kecerdasan serta kemampuan untuk mencintai dan di cinta. Menurut Jalal al-Din Rumi berkata:
Bagi orang bijak langit adalah laki-laki
Dan bumi adalah seperti perempuan
Langit berputar seperti suami mencari nafkah
Dan bumi menerima apa yang diturunkan dari langit
Apabila bumi kedinginan maka langit memberinya kehangatan
Apabila bumi kekeringan maka langit
Mengirimnya hujan atau embun
Sedangkan bumi melahirkan
Dan memelihara apa yang di lahirkannya itu
Andaikan mereka tidak memiliki kecerdasan (dan kehidupan)
Betapa mereka bertingkah laku seperti makhluk yang cerdas
Andaikan mereka tidak mengenyam kebahagiaan
Satu sama lain
Bagaimana mereka berjalan dan melangkah
Seperti sepasang kekasih

Sebaris kata kata di atas adalah sebab akibat proses memahami satu sama lain. Beberapa indicator penting adalah kesadaran, nilai, etika dengan apapun yang berkaitan dengan dengan proses memahami dan mencintai. Semesta adalah mesin waktu yang terus berputar dan merekam setiap moment moment, hingga kita menuju suatu tahta bersandingnya rasionalitas, mentalitas, menuju satu proses “MEMAHAMI”…. hingga kita dapat belajar dan terus belajar memaknai hidup sebagai altar pengetahuan. Mmmm memahami adalah berarti mencintai semoga selalu..,

Baubau, 21 November 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar