Jumat, 24 Juni 2011

METAMORFOSIS, WESTERN, TELENOVELA DAN SERIAL TV KOREA

BY. NANI CAHYANI

Pada tahun 1980 up to 1990 an banyak serial Tv yang berbau western dilayar kaca sebut saja Little House On The Prairie (The best Tv Shows from the past) yang dimainkan oleh Actor Michael Landon dan Melisa Gilbert drama seri ini berkisah tentang keluarga kecil yang hidup sangat sederhana namun keharmonisan cinta antara ayah, ibu dan anak-anak terlihat sangat dominan di tonjolkan dalam serial ini, juga ada Tv serie yang terkenal sperti Friday On The 13th mengangkat tema tentang horror dan barang-barang peninggalan yang dikutuk, penonton dapat dibuat tidak bergeming saat menyaksikan serial tv ini karena ceritanya dapat mengaduk-ngaduk perasaan kengerian alam bawah sadar, ditahun-tahun berikutnya ada beberapa serial Tv yang tak kalah menarik untuk di bahas seperti serial TV romantis The Bold and the Beautiful, serial detective Mac Gywer yang diputar disalah satu TV swasta, juga serial TV Friends, transformasi budaya begitu sangat cepat terlihat dari kecenderungan cara berpakaian, dandanan atau produk makanan yang banyak digemari semisal Pop Corn, kebiasaan saat menonton di bioskop-bioskop kita di suguhi dengan Pop Corn buat ngemil ternyata tanpa sadar kita telah meniru kebiasaan yang di wariskan dari transformasi budaya dan kebiasaan.
Dalam hal selera musik juga seingat penulis Boys band dari negeri paman sam lebih di sukai, ada beberapa Boys Band yang pada saat itu seperti NKOTB (New Kids On The Block), Boyzone, Take That, Backstreet Boys yang tak kalah tenar dengan Boys Band yang lagi tenar sekarang di Indonesia seperti Smash, yang terakhir sepengetahuan penulis pada saat berkuliah di Universitas Haluoleo, Westlife adalah Boys Band yang muncul terakhir dan popularitasnya tak kalah di bandingkan Boys Band sebelum mereka. Histeria remaja-remaja yang mengandrungi mereka selalu terlihat saat mereka menampilkan performancenya dan nampak pada fans fanatik yang mengikuti cara berpakaian mereka.
Tak selang beberapa tahun kemudian kemunculan telenovela cukup menarik perhatian khususnya ibu-ibu dan remaja putri, mereka cukup mengahafal beberapa judul telenovela di antaranya Maria Mercedes, Kassandra dan Mari Mar namun seiring waktu mulai di tinggalkan.
Ditahun-tahun berikutnya tahun 2000 an ke atas pergeseran kecenderungan remaja beralih pada serial Tv yang berbau Korea juga dalam hal selera musik. Contoh drama seri Meteor Garden yang menampilkan cowok-cowok yang berpenampilan rapi, trendy, dan sangat charming. Sisi romantisme sangat sukses di tonjolkan dalam drama-drama yang berbau korea, contoh Winter Sonata, Boys Before Flowers dan yang terkini beberapa serial Tv Korea yang sedang tayang di salah satu Tv Swasta seperti Naughty Kiss, Pasta, Dong-Yi (Referensi-referensi tentang judul-judul Serial Tv Korea hasil dari cerita-cerita lepas saya dengan Anna Mardhiana, adik saya yang masih duduk di bangku SMA kelas 2).
Terkadang senyum sendiri mendengarkannya dengan semangat saat menceritakan serial Tv yang berbau korea bahkan kegilaan nya pada salah satu bintang film Korea sempat di tunjukkannya dengan menulis nama di Walpaper Hpnya “Anna Kimbum” hehehe. Tidak ada yang salah dengan hal tersebut justru menumbuhkan minat adikku mempelajari bahasa Korea dan Jepang terbukti walaupun tidak terlalu fasih namun basic bahasa Korea dan Jepangnya cukup baik. Hal ini di tunjang juga adanya pelajaran Bahasa Korea dan Jepang di SMA 2 Baubau, sekolah tempat adikku menempuh pendidikannya.
Banyak hal positif dari kesenangan remaja akan drama-drama seri Korea terlihat dengan adanya penelitian akademik mahasiswa-mahasiswa Program Studi Pend. Bahasa Inggris Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau yang studi penelitiannya adalah perbandingan Korean, Japanese dan English, terlepas dari studi beberapa Universitas yang lainnya yang berkonsentrasi pada Korean Drama dalam scope yang lebih luas yang tidak terekspose oleh penulis. Disisi lain munculnya Boys Band di tanah air yang mengambil referensi dari segala hal yang berbau Korea dan ditampilkan apik dengan perpaduan budaya yang “eye catching”.
Biasanya ketertarikan berlebihan selalu ada beberapa alasan rasional yang melatarbelakanginya diantaranya adalah –Sisi Romantisme sangat di tonjolkan, Sisi humanisme yang kental, kesamaan budaya Asia, cara berpakaian yang masih sangat menonjolkan Asia, variabel lainnya seperti background tradisional yang tetap tidak di lupakan hal inilah yang menunjukkan identitas sesungguhnya drama seri Korea. Kalau kita bisa sedikit menoleh pada Serial-serial Tv Korea yang tidak selalu menyuguhkan kesan cantik/ganteng dalam segi kenampakan fisik semata, namun jujur kita harus serempak bersepakat bahwa penampilan fisik yang dipadukan dengan talenta yang optimal pasti akan menghasilkan tontonan yang menarik
Moga kedepan Drama-Drama Korea tidak menggeser Tv series di negeri kita sendiri terlepas dari kepekaan kita semua untuk terus menggali budaya sendiri yang unik dan magnificient karena proses keseluruhan penyerapan budaya mesti terus berpegang pada identitas diri. semisal suatu ketagihan yang tak terbendung, konsep dasar manusia memang selalu haus akan hal baru dan akan ada batasan ketika kejenuhan hadir yang pada akhirnya inovasi dan kreatifitas wacana yang mesti terus di upgrade.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar