Kamis, 23 Oktober 2008

Merawat Harapan


Hari-hari menjelang tahun 2009, hari-hari yang penuh sesak dengan iklan, propaganda, bujuk rayu politik dari sekelompok anak bangsa yang menyebut diri sebagai calon pemimpin, caleg, parpol, calon presiden dan bermacam rupa deret harapan yang dijual dan dihantamkan ke telinga dan mata kita.

Setiap saat bahkan, tak luput iklan-iklan itu masuk ke dalam kamar-kamar rumah kita lewat televisi, radio, internet, koran. Merasuk merayu sadar kita.
Ah,… letih juga, jenuh. Sejenak ku merenung, betapa lalu lintas iklan ini, bila dicermati, tak luput dari janji-janji yang bisa membuat kita bertanya-tanya penuh heran..
Mereka berpropaganda akan sebuah janji bahwa dalam lima tahun dari sekarang, keadilan akan ditegakkan, kelaparan bakal sirna, kemiskinan lenyap, pangan murah, setiap anak bangsa akan berhak untuk duduk sekolah dsb..,
ah, janji-janji politik senantiasa memeram dusta didalamnya, rakyat mesti secara sistematis harus terus menagihnya, lewat berbagai mekanisme.

Mereka semua berceloteh, seakan pundak mereka demikian luas besar, sehingga sanggup memikul beban bangsa yang berat ini.
Ah, kawan…
Semoga saja kali ini aku salah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar