Rabu, 09 Juli 2014

REFLEKSI PERJALANAN


By. Nani Cahyani

Setiap perjalanan panjang hidup mengajarkan banyak hal tentang jujur, kesederhanaan, kebahagiaan dan kesedihan. Tiap tahapan hidup adalah proses yang  haruslah dijalani. Saya hanya satu dari sekian juta umat manusia yang mungkin malam ini menghadapi masalah yang sama denganku, nervous mengingat hari ujian hasil dalam dunia kademik gelar adalah prestius tersendiri namun bebannya tidaklah mudah karena semua disertai dengan tanggung jawab dan dunia akademik sesungguhnya ada setelah menamatkan studi.. ya dunia ketika orang-orang meyakini pengetahuanmu telah berlebih semua kemestian yang disertaai dengan akhlak yang mendewasakan jiwa. Teringat pada ucapan salah satu sahabatku ketika perjuangan itu dimulai dengan naik turun tangga atau perasaan gundah karena ACC belum didapat menurutnya “S2 bukan hanya men S2 kan kemampuan berfikir tapi juga jiwa”. Pendapat seorang sahabat yang akupun membenarkan masih menurutnya mahasiswa ketika tahap akhir pasti berjuang untuk kata ACC untuk ujian.
Menilik perjalanan awalku sebelum memutuskan melanjutkan studi S2, adalah proses berfikir yang tidaklah mudah karena segala kenyamanan hidup ditanah kelahiran ku harus jauh jauh kutepiskan. Studi S2 harus kujalani untuk menunjang profesiku sebagai dosen, melanjutkan pendidikan adalah wajib bahkan gelar akademik sekurang-kurangnya adalah doktor, jadi kewajiban untuk melanjutkan studi adalah kemutlakan. Unhas adalah universitas yang kutuju, studi diuniversitas Hasanuddin adalah kebanggan buatku karena tidaklah mudah diterima diuniversitas yang terbesar dikawasan Indonesia timur. Diuniversitas ini aku benar benar mendapatkan pengetahuan yang sesuai dengan interestku, education. Kedisiplinan, perjuangan, kebersamaan terjalin bersama kawan-kawan yang sama sama mengambil studi S2 bahasa inggris.
Mencintai pengetahuan dengan sepenuh hati adalah kebahagiaan tersendiri buatku, betapa tidak pengetahuan menjadikanku bijak untuk tidak menilai sesuatu bukan hanya berdasarkan cara pandangku saja tapi selalu diikuti dengan rasa kedalaman hati, ya mengingat ucapan sahabatku yang berucap “seperti mengeja sebuah lukisan” aku memaknai ucapannya adalah tentang bagaimana kita mesti paham tiap detail bagian terkecil agar sampai pada pemahaman yang universal, proses memahami tidaklah mudah karena kita harus berada pada level mengerti hingga akhirnya memahami.
Yaa, malam ini saya baru saja menyelesaikan power point untuk presentasi penelitianku. Kelelahan yang kuhadapi untuk dua hari berturut-turut berusaha menulis apa yang ku mampui tentang pemahamanku, saya percaya bahwa kesuksesan adalah usaha yang terus dan doa yang terus dan pendewasaan yang terus itulah kesuksesan. Altar pengetahuan yang kelak kucintai karena menjadikanku sebagai manusia yang lebih baik. Merindukan pengetahuan dan pengetahuan pun akan merindukanku, itulah hubungan antara yang dicintai dan yang mencintai.
Malam ini saya seperti menjadi pemikir yang pikirannya menjadi terang benderang ketika malam karena malam adalah keheningan. Ketika semua refleksi lalu menghampiriku saya melalui prosesku sendiri bergerak dengan perjuanganku, mempercayai bahwa tiap mimpi tidak akan pernah sia-sia, jika salah pernah menghampiriku saya hanya manusia yang penuh khilaf dan bahkan sampai kapanpun, jika akhirnya ikatan yang disatukan pun berakhir toh saya akan terus berjalan karena hidup adalah perjalanan proses yang indah yang mempertemukan kita dengan orang-orang istimewa dari-NYA untuk terus belajar..
Tulisan ini hadir setelah menyelesaikan power point untuk presentasi ujian hasil penelitian, merindukan pembicaraan intimku dengan tulisan, semoga selalu ada kemudahan setelah perjuangan panjang.
Langit Makassar, 9 Juli 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar