Senin, 07 November 2011

BAHAGIA, KESEDERHANAAN DALAM BENAK



BY. NANI CAHYANI
Akhirnya Alhamdulillah tulisan sederhana ini bisa rampung. Guys, hope you enjoy reading. Setiap saat berlalu dengan aktifitas yang berjibun, deadline waktu berkejaran harus finish secepat-cepatnya, terkadang penat juga benak di timbuni pikiran-pikiran yang tidak jelas…. Manusiawi dan kemanusiaan dua kata yang mungkin tidak relevan tapi selalu jadi hot issues. Wacana yang menarik oleh setiap pemikirpemikir politik, aktivis-aktivis atau para ilmuwan-ilmuwan yang sedang menuju perdebatan pikiran-pikiran yang elegant bersanding dengan kepicikan, sisi negatif pemikiran yang arogan aahhhh masih terus terpekur akhirnya…,
Detik waktu berlalu dengan tak sedikitpun menghiraukan baik atau buruk catatan agenda diri, yang telah ditorehkan dengan berbagai peristiwa yang terlewatkan. Setiap peristiwa teruntai dengan cerita-cerita kocak, duka namun selalu bertahta dengan bahagia, bahagia identik dengan tertawa, tersenyum…. Tapi apa bisa pekerjaaan yang simple bisa mebuat orang bahagia saat menjalaninya, hipotesis dalam research yang tidak dilakukan, pekerjaan otak dan hati untuk merasainya.
Publik opinion berasumsi jumlah rupiah atau dollar mempengaruhi warna kulit (penampilan fisik), cara berjabat tangan, sapaan yang menunjukkan power dan cara berpakaian dalam tanda kutip yang menjadikan diri seorang shopaholic. Banyak pemaknaan yang kabur tentang rasa yang merasai kebahagiaan ketika memikirkan bahagia yang seharusnya hadir mewakili sisi hidup setiap insan yang ingin berada di zona aman.
Jika bahagia selalu terbayang dengan jumlah rupiah apa….. bisa???. Mmmmm, jika yang telah mempunyai uang banyak sudah bahagia, definisi bahagia yang lain menurut anda mungkin punya rumah mewah, mencintai dan di cintai entahlah….., let’s check some of definition about Happiness: menurut arti kata.com bahagia adalah ketenangan dan ketentraman hidup, keadaan atau perasaan senang dan tentram (bebas dari segala yang menyusahkan).
Jika bisa membuat definisi sendiri bahagia adalah bebas dari kreditan, bebas melakukan sesuatau dan tidak terikat, be yourself, mendapatkan seseorang yang mencintai dan di cintai seumur hidup.. ini jawaban klasik tentang definisi bahagia masih berhubungan dengan hati…, merasai dan merasakan tentunya diramu di tempat logis (brain) dan hati menfilter hal-hal yang negatif dan bertolak belakang.
Kita tinggalkan bahasa puitis mencoba masuk dalam wilayah reality, kalau boleh jujur semua tulisan ini berawal dan terinspirasi oleh aktifitas pagi hari ini, seperti biasa petugas kebersihan yang mengangkat sampah yang bau namun mereka terllihat bahagia dan tanpa beban melakukannya, sambil memutar music dengan volume yang lumayan besar karena memakai speaker. Musik yang mereka dengarkan terkadang dangdut, pop, western music juga sesekali entah mereka tahu arti lirik tersebut tapi tidaklah penting buat mereka yang terpenting musiknya menyenangkan dan mereka bisa terhibur… dan membangunkan orang-orang yang mungkin masih terlelap walau jam sudah menunjukkan jam tujuh lewat dua puluh menit, satu hari setelah lebaran Idul Adha kemarin, pasti banyak sampah yang dihasilkan setiap rumah tangga, apa setiap rumah tangga memisahkan antara sampah kering dan sampah basah, mmmm guess…. Petugas kebersihan yang mengangkat sampah terlihat bahagia karena ketika sampah lain dibawa, mereka masih tetap tersenyum, entah salary mereka cukup memadai entahlah mudah-mudahan pemegang kebijakan di negeri ini melihat sisi kesejahteraannya. Mmmm definisi bahagia sederhana kayaknya.. buat mereka. Tidak ada sesi wawancara yang bisa dilakukan hehehe… hanya mengamati mereka bekerja. Kita mesti berkaca dari mereka, (mohon maaf) kerja di dalam ruangan, pakaian bersih, ruangan ber AC masih juga kinerja kurang. Hari ini dan di masa depan, pemulung dan Petugas kebersihan mereka adalah pahlawan. Kita bolehlah berteori tentang “Reduce Global Warming Effect” tapi mereka melakukan tindakan nyata, bekerja dengan hati dalam kesederhanaan, tindakan mikro yang mempengaruhi semesta kosmis, sederhananya definisi bahagia….., Teruslah mengamati sekelilingmu karena cerita dan peristiwa adalah proses pembelaran… indahnya “Bahagia, Kesederhanaan Dalam Benak”.

2 komentar:

  1. I like this article so much...
    Sy salut sm Bpk2 'pasukan kuning'nya...

    NIce article, Mom...
    Touchin' my heart...

    BalasHapus
  2. Thank u so much, sister. kta msti pduli dgn sekeliling kta:)

    BalasHapus